Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Masih ingat dengan Antony Sinaga? Dia adalah ASN Pemprov Sumut yang pernah dicopot Guubernur Edy Rahmayadi dari jabatan eselon III sebagai Kepala Bidang Penanaman Modal dan Perizinan pada 2019.
Dia pun melawan pencopotan dirinya itu dengan menggugat Gubernur Edy Rahmayadi ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) karena melanggar PP Nomor 39 tahun 2019 tentang Penilaian Kerja PNS. Antony Sinaga menang, dia pin kembali menduduki eselon III namun dimutasi ke Gunungsitulo, Kepulauan Nias memimpin UPT Pelayanan Sosial Anak.
Kini, Antony Sinaga sudah mengakhiri kariernya sebagai ASN. Pria yang bernama lengkap Antony Horas Panusunan Sinaga ini pensiun dini dan sekarang sibuk menjalankan misi kemanusiaan melalui LSM Anti Korupsi dan Hak Azasi Manusia (Kalibrasi).
BACA JUGA: Kembali Jabat Eselon III Pemprov Sumut, Anthony Sinaga Berterima Kasih ke Ombudsman
Ia mengatakan, sebenarnya masih memiliki masa kerja sebagai ASN beberapa tahun lagi, namun dia memutuskan pensiun dan akan berbakti dengan jalan lain.
"Saya berterima kasih kepada pimpinan dan pihak-pihak yang mendukung saya selama ini. Kini saya akan ekspresikan ide-ide dan gagasan yang selama ini belum terimplementasikan karena keterbatasan wadah," kata Antony Sinaga saat berbincang dengan sejumlah jurnalis di Warung Pangsit Siantar, Gunungsitoli, Senin (11/9/2023).
Dikatakan, saat berkarier di Pemprov Sumut, banyak hal mengganjal di benaknya, sebab dirinya merasakan kerap program pemerintah tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, sehingga menjadi pergolakan jiwa setiap saat.
Saat dicecar sisi mana saja yang membuat dia tidak tenteram, Antony menyampaikan banyak hal. "Kita belum bisa menekan KKN dengan baik, sehingga kita tidak berdaya di antara puluhan ribu ASN," ujarnya.
Dicontohkan, dana perjalanan dinas yang nota bene diperuntukkan membiayai pekerjaan kerap dilakukan pemotongan, kemudian sistem lelang proyek sangat kental dengan akal akalan sehingga menjadi ajang persekongkolan dan bagi bagi keuntungan.
Demikian halnya dana bidang pendidikan banyak yang belum tepat sasaran, padahal pendidikan adalah salah satu sisi pembangunan yang tidak boleh dipermainkan. Di sisi lain, lelang jabatan di lingkungan Pemprovsu kental dengan nepotisme, hanya untuk kelompok penguasa.
BACA JUGA: Menang Melawan Gubernur Edy, Antony Sinaga Kembali Jabat Eselon III, Dimutasi ke Gunungsitoli
Perilaku penyimpangan keuangan dikatakan menjamur. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya temuan badan audit hingga kerap ada yang diproses hukum.
"Saat ini kami bersama LSM Kalibrasi mulai bekerja menjalankan program pada beberapa bidang," jelasnya.
Pilgubsu 2024
Antony menerangkan, berangkat dari rendahnya sistem management pemerintahan di Pemprovsu membuat dirinya berniat maju pada Pilkada tahun 2024 di Sumut. "Untuk menciptakan Good and Cleand Goverment kita harus terlibat dan turut bertanding dalam Pilgbsu 2024 (Pilkada Sumut 2024)," katanya yakin.
Sebagai modal awal yang dimiliki, Antony mengatakan dia didukung banyak ASN di lingkungan Pemprov dan Sumut. Dia juga mengaku akan mempresentasikan sepak terjang serta gagasannya kepada parpol dan masyarakat dalam menciptakan pemerintahan yang baik hingga kiat mensejahterakan warga Sumut.
"Saat ini kami melalui LSM Kalibrasi berkeliling mengunjungi masyarakat di Sumut dan memperjuangkan kendala kendala sosial, semoga Yang Maha Kuasa mengabulkan niat baik dan tulus saya ini," harapnya didampingi sejumlah pengurus LSM Kalibrasi antara lain, Robby Crist, Rully Sinaga (Sekretaris), Ir Eliaman Sinaga dan Oktavianus Sinaga.