Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pelaku usaha di Sumatera Utara (Sumut) harus membiasakan diri untuk bersaing secara sehat untuk menghadapi pasar terintegrasi ASEAN. Pemerintah juga diharap hadir dalam melakukan sosialisasi mengenai kesiapan menghadapi pasar ASEAN serta mendukung iklim usaha yang kondusif melalui instrumen kebijakan persaingan.
"KPPU dengan instrumen hukum persaingan, tentunya akan hadir mengawasi perilaku pelaku usaha agar persaingan sehat dan pelaku usaha bertumbuh makin efisien dan produktif," kata Kepala Kanwil I KPPU, Ridho Pamungkas, Rabu (13/2023).
Dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Kesiapan Dunia Usaha Menghadapi Integrasi Ekonomi ASEAN yang digelar di USU, Ridho mengatakan, bahwa dari sisi persaingan usaha, daya saing UMKM Indonesia masih lemah. Salah satu tantangan terbesar UMKM yaitu dengan masuknya produk Cina yang memiliki kualitas lebih baik dan harga yang lebih murah.
Terganggunya industri dalam negeri, terang Ridho, tentu menghilangkan nilai-nilai kebijakan perdagangan internasional seperti kebijakan proteksi, sehingga industri-industri dalam negeri yang sedang tumbuh tidak dapat terlindungi dari persaingan barang-barang impor. Pasar dibanjiri barang-barang impor serta menutupi barang produksi asli Indonesia. Hal ini diakibatkan dari penghapusan tarif di dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN sehingga negara-negara dapat menjual produknya lebih murah.
"Daya saing sumber daya manusia, hardskill dan softskill tenaga kerja Indonesia harus ditingkatkan minimal memenuhi ketentuan standar yang telah disepakati. Untuk itu, Indonesia harus dapat meningkatkan kualitas tenaga kerjanya sehingga bisa digunakan baik didalam negeri maupun intra-ASEAN," kata Ridho.
Dia menambahkan, kendala lain yang dihadapi UMKM Indonesia adalah kesulitan memperoleh pinjaman dari bank. Kalau pun ada, maka kredit bunga lebih besar daripada pokok pinjaman. "Ini juga harus jadi perhatian pemerintah. Dengan begitu, pelaku usaha terutama UMKM semakin memiliki daya saing yang tinggi," kata Ridho.
Hadir pada kegiatan tersebut Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait dan Ong Tze En Burton selaku EW Barker Centre for Law & Business Faculty of Law National University of Singapore. Sementara peserta FGD merupakan perwakilan dari Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumut, Pemko Medan, dan mahasiswa Fakultas Hukum USU.