Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Paul Baja M Siahaan bersama Ramses Simbolon menyatakan siap berpartisipasi dalam pembangunan Gereja St. Petrus Dusun 2 Bandar Pamah, Desa Pertambatan, Kecamatan Dolok Masihul, Serdang Bedagai (Sergai).
Hal ini terungkap di sela-sela kunjungan Ramses Simbolon ke gereja tersebut pada Selasa siang (10/10/2023). Kedatangan tandem Paul Baja selaku Bacaleg DPR RI dalam kontestasi Pemilu 2024 tersebut, untuk bersilaturahmi sekaligus melihat progres pembangunan gereja umat Katolik di Bandar Pamah.
"Pertama saya mohon maaf karena terlambat datang sehingga membuat amang dan inang (bapak dan ibu) menunggu lama. Semoga kita semua diberi kesehatan sampai selesainya pembangunan gereja yang kita cintai ini," katanya membuka dialog dengan panitia pembangunan Gereja St. Petrus yang diketuai oleh Jadiaman Simarnata.
Dalam kesempatan itu, Ramses turut menegaskan sekaligus ingin mengklarifikasi isu-isu yang berkembang di kalangan umat Katolik. Bahwa ada salah seorang tokoh Katolik yang mengklaim dirinya sebagai perwakilan satu-satunya umat Katolik dan bahkan gereja-gereja persekutuan di bawah Keuskupan Katolik.
"Soal ini saya sering berkomentar di media (massa), bahwa saya katakan ini keliru pemahamannya. Gereja ini yang kita tau bersama berfungsi untuk kemaslahatan umat dan masyarakatnya. Gereja ini adalah tempat kita berdoa dan beribadah," katanya.
Oleh karenanya, menurut dia, jangan pernah sesekali membawa-bawa kepentingan gereja dan umat Katolik untuk urusan politik praktis maupun menggiring saluran pilihan kepada calon legislatif tertentu dalam kontestasi Pemilu mendatang.
"Sebenarnya ini clear ya, tak usahlah kita perdebatkan lagi. Kami datang kemari juga berniat baik terhadap gereja kita ini. Tidak mau memaksakan harus memilih saya dan Paul Siahaan. Kebetulan saja saya orang gereja yang juga ada dan ikut mencalon saat ini," tuturnya.
Ramses lalu sedikit menceritakan tentang keluarga Paul Baja M Siahaan yang juga datang dari keluarga besar Katolik melalui istrinya, Paulina Br Simbolon.
"Benar memang Paul Baja dari HKBP (Protestan). Tetapi istrinya Paulina adalah bagian dari keluarga besar Katolik. Jadi sebenarnya baik Paul dan Paulina ini, merupakan keluarga dari kedua tokoh HKBP dan Katolik. Seperti di (daerah) Pangururan itu, mungkin amang/inang ada yang pernah dengar, bahwa yang membangun sekolah dan sarana lainnya itu adalah keluarga dari Paulina Simbolon," jelas politisi senior PDI Perjuangan tersebut.
Meski demikian, Ramses Simbolon menegaskan bahwa kedatangan pihaknya ke gereja yang sedang tahap pembangunan kembali tersebut, hanya untuk bersilaturahmi dengan umat Katolik di sana.
"Mudah-mudahan, setelah ini mana tau nanti kami boleh membaca dan melihat struktur anggaran pembangunannya, bisa kiranya saya menyumbang satu sak semen dan selembar seng, misalnya. Begitu juga nanti saya sampaikan dengan lae saya, Paul Siahaan, yang juga nanti tergugah ikut menyumbang hal yang sama. Jadi niat kami semata-mata untuk gereja. Soal siapa saja yang datang kemari mau membantu, tujuannya harus untuk gereja," ujarnya.
Jadiman Simarmata menyambut baik dan merasa senang atas niatan tersebut.
"Terimakasih kami untuk amang Ramses dan Paul Baja Siahaan, kami hanya ingin supaya gereja kami ini selesai dibangun tepat waktu dan jemaat bisa segera beribadah di sini," ujarnya.
Merespon isu yang disampaikan Ramses, dirinya mewakili jemaat Gereja St. Petrus sama sekali tidak terpengaruh.
"Mungkin begini itu amang, bukan sosoknya langsung yang menyampaikan melainkan salah penyampaian dari orang si calon tersebut. Bagi saya pribadi dan kami di sini ya, gereja dan umat Katolik tidak boleh digiring-giring seperti itu. Sepakat dengan amang katakan tadi bahwa gereja tempat berdoa umat Katolik," tegasnya.
Dirinya juga tidak sepakat bahwa ada satu sosok ataupun calon mampu menggiring jemaat Katolik untuk memilihnya orang tertentu saja dalam kontestasi nanti.
"Bagi kami dan umat di sini yang terpenting bagaimana gereja kami ini selesai tepat waktu pembangunannya. Jadi gak benar ada yang datang kemari niatnya ingin menggiring-giring suara Katolik untuk memilih sosok tertentu. Kami menerima dengan tangan terbuka setiap anak Tuhan yang datang ingin membantu gereja kami ini," pungkasnya.
Amatan wartawan di lokasi, bangunan gereja lama tampak dihancurkan oleh para pekerja. Sedangkan bagian samping gereja sudah mulai terlihat dibangun kembali. Menurut jemaat Katolik di situ, pembangunannya baru proses 20 persen lebih.