Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Tahun ini, PT PLN Indonesia Power Labuan Angin PGU (Power Generation Unit) menggelontorkan program CSR membangun jalan beton bertulang menuju kawasan pembangkit listrik bertenaga uap (PLTU) di Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Diketahui, jalan menuju PLTU Labuan Angin mengalami kerusakan sangat parah beberapa tahun terakhir. Banyak lubang besar menganga di sejumlah titik. Ketika kering, jalan tersebut berdebu. Sedangkan ketika hujan datang, jalan pun menjadi becek dan berlumpur.
PT PLN Indonesia Power PGU Labuan Angin memanfaatkan sisa pembakaran batu bara (Fly Ash dan Bottom Ash/FABA), sebagai bahan material utama pada proses pembangunan jalan beton bertulang tersebut. Komposisinya, FABA, pasir dan semen.
Manajer PT PLN Indonesia Power PGU Labuan Angin PGU, Berlison Halolo menjelaskan, pembangunan jalan ini adalah program CSR dari kantor pusat. Sumber dananya berasal dari keuntungan perusahaan yang disisihkan untuk lingkungan sekitar.
“Jadi, kebijakannya adalah pemanfaatan FABA. Jika ada yang belum tahu, FABA adalah limbah non B3 yang bisa dimanfaatkan. Dasar hukumnya, PP 22/2021, tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,” kata Berlison Haloho di acara groundbreaking uji coba pemanfaatan FABA untuk perbaikan Jalan Labuan Angin, Jumat (3/11/2023).
Dikatakan, penggunaan FABA juga sudah ada pengujiannya berdasar kesepakatan 3 menteri, yaitu Kementerian Lingkungan Hidup, Dirjen Ketenagalistrikan dan Kementerian PUPR. Jadi, apa yang dilakukan ini sudah diuji dulu dan sudah diaplikasikan di tempat lain.
“Jika ada rekan-rekan yang melihat proses pengerjaannya tidak sama seperti yang biasa dilakukan, karena bahannya memang berbeda, dan ini adalah pemanfaatan FABA yang harus kami lakukan selaku pengelola pembangkit di Labuan Angin,” kata Berlison Haloho.
Menurut Berlison Haloho, keberadaan FABA ini berkelanjutan. Kalau tidak dimanfaatkan, akan tertimbun dan itu menjadi tanggung jawab pihaknya untuk memanfaatkan. Salah satunya, membangun jalan menggunakan FABA. Selain itu, FABA juga bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan paving blok, batako, dan lainnya.
“Pimpinan kami di pusat sangat konsen dengan akses jalan ini. Proyeknya jangan asal jadi, kalau boleh bisa bertahan sampai 5 tahun. Jika proyek ini berjalan baik, akan ada lanjutannya, tetapi pimpinan di pusat mengharuskan yang ini berjalan dulu,” katanya.
Berlison Haloho kemudian mohon dukungan pemerintah daerah dan stakeholder terkait lainnya agar proses pembangunan jalan tersebut berjalan lancar.
“Setiap hari lewat dari sini, masih ada beberapa masyarakat yang belum bisa kami rangkul, kami minta tolong pemerintah daerah bisa membantu dan mendampingi kami,” katanya.
Pj Bupati Tapteng, Elfin Elyas Nainggolan yang hadir bersama Sekda, Herman Suwito, dan sejumlah pimpinan OPD-nya mengapresiasi pembangunan jalan berbahan FABA yang dilakukan PT PLN Indonesia Power Labuan Angin PGU.
“Saya kurang paham terhadap FABA itu, tapi saya yakin hasilnya akan baik. Kami berharap, perusahaan yang lain juga dapat mencontoh PLTU,” kata Elfin Elyas Nainggolan.
Dikatakan, pihaknya menyambut baik ketika ada CSR dari dunia usaha seperti PLTU dalam bentuk pembangunan infrastruktur. CSR itu bisa langsung diberikan ke APBD Tapteng, bisa juga langsung dilaksanakan.
Elfin Elyas Nainggolan tidak menampik, bahwa setiap pembangunan terdakadang berproblem, karena perbedaan perspektif. Tapi dia yakin tujuannya sama, yaitu untuk membawa kebaikan bagi masyarakat.
“Pembangunan tidak boleh dihambat oleh siapapun. Jika ada yang menghambat, maka lakukan tindakan-tindakan yang baik. Beritahukan kepada mereka, bahwa ini negara hukum. Tujuan pembangunan jalan ini pun harus disampaikan, agar akses jalan ini bisa dinikmati masyarakat,” katanya.