Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan jika Indonesia berhasil menjadi anggota The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), ditargetkan bisa menambah produk domestik bruto (PDB) sebesar 1%.
Hal itu bisa didapatkan karena dengan keanggotaan OECD, bisa menambah investasi masuk ke Indonesia. Saat ini sendiri, Indonesia masih dalam proses masuk keanggotaan OECD atau aksesi.
"Target kita tentu akan ada peningkatan selain investasi tetapi juga peningkatan daripada PDB yang bisa sekitar 1%. Artinya manfaat bagi dunia usaha, para pekerja, dan UMKM, itu juga akan mendorong ketahanan ekonomi nasional dan lapangan kerja," kata dia dalam konferensi pers Workshop Proses Aksesi Indonesia dalam OECD, di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2024).
Airlangga mengatakan aksesi OECD juga penting agar Indonesia bisa lepas dari negara middle income trap. Maka, dengan nantinya Indonesia menjadi anggota OECD, Indonesia bisa menjadi negara maju atau berpenghasilan tinggi.
"Dalam roadmap pemerintah sekarang, dalam 10 tahun ke depan kita targetnya di atas US$ 10 ribu. Tentu kita bisa kalau target yang lebih tinggi di US$ 12 ribu dalam 10 tahun ke depan. Kemudian dalam 20 tahun ke depan kita tingkatkan lagi menjadi US$ 24 ribu sampai dengan US$ 30 ribu," jelasnya.
Airlangga mengatakan Indonesia merupakan negara yang cukup beruntung karena bisa masuk aksesi OECD dalam waktu 7 bulan. Ia mencontohkan negara lain seperti Argentina yang harus melalui waktu selama 5 tahun.
"Bahkan untuk memperoleh aksesi saja, negara seperti Argentina, mulai dari berkirim surat sampai diterima aksesinya bersamaan dengan Indonesia itu 5 tahun. Nah Indonesia kemarin dalam 7 bulan," pungkasnya.
Sebagai informasi, Organization of Economic Co-operation and Development (OECD) atau Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi adalah organisasi intergovernmental atau antar pemerintah negara-negara di dunia yang memiliki misi untuk mewujudkan perekonomian global yang kuat, bersih, dan berkeadilan. Dalam hal ini OECD membantu mengatasi berbagai isu dan permasalahan global untuk mencari solusi kebijakan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa keuntungan utama jika Indonesia bisa masuk OECD adalah akses investasi dari investor yang bergengsi di dunia.
"Kita harapkan dengan kita masuk ke sana, kita akan mudah mengakses ke investasi, mudah mengakses ke lembaga internasional yang bermanfaat bagi masyarakat kita," ungkap Jokowi saat melakukan kunjungan ke RSUD Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).(dtf)