Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Medan, Ihwan Ritonga mengungkapkan bahwa hingga saat ini Gerindra belum menentukan siapa bakal calon (balon) wali kota dari partai besutan Prabowo Subianto itu di Pilkada Medan yang digelar pada 27 November 2024.
"Belum, nanti kalau sudah, pasti kita akan umumkan," katanya kepada medanbisnisdaily.com saat ditemui usai paripurna di DPRD Medan, Senin (3/6/2024)
Menyinggung soal kedatangan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani ke Medan beberapa waktu lalu, Ihwan menyebut bahwa dalam rangka silaturahmi dan meminta kader Gerindra di Sumut untuk memenangkan Bobby Nasution di Pilgubsu 2024.
BACA JUGA: Pilkada Medan 2024 Pertarungan 3 Poros Utama, Kubu Gerindra, PDIP dan PKS, Inilah para Kandidatnya
"Intinya, Pilgubsu Bobby dan Pilkada Medan, rahasia lah," katanya.
Dikatakan, bahwa Gerindra Medan menginginkan agar dari Gerindra untuk calon wali kota dan akan terus melakukan komunikasi politik dengan partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Yaa, kita berharap sih kita (Gerindra) yang untuk calon wali kotanya. Dan akan terus berkomunikasi ke partai di koalisi Indonesia Maju. Intinya, masih menunggu," pungkasnya.
Sebagai kader nama Ihwan Ritonga menjadi kader yang digadang-gadang dipersiapkan Gerindra untuk maju di Pilkada Medan 2024.
Dalam beberapa kesempatan kepada medanbisnisdaily.com, Ihwan Ritonga mengaku siap maju sebagai calon Wali Kota Medan jika ditugaskan dan mendapat restu dari Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.
BACA JUGA: Dipersiapkan Gerindra Maju Pilkada Medan, Ihwan Ritonga: Masih Tunggu Instruksi DPP!
"Insyaallah, saya siap. Jika diperintah dan mendapat restu dari pak Ketum Prabowo Subianto untuk maju jadi calon wali kota Medan," katanya.
Diketahui juga bahwa jika Koalisi Indonesia Maju (KIM) meneruskan jejak pada pilpres lalu, maka kekuatan 23 kursi atau 46% akan terbentuk dari gabungan partai Gerindra ( 6 kursi), Golkar ( 6 kursi), Demokrat (4 kursi), PSI (4 kursi) dan Partai Amanat Nasional (3 kursi).