Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendapat pertanyaan seputar IKN dari anggota DPR. Salah satunya anggota Komisi V DPR Sri Rahayu menanyakan gambaran terkini pengerjaan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Menurut Sri dirinya dan anggota Komisi V DPR tidak tahu persis gambaran pasti IKN, sebab hanya membaca dari media.
"Kita di komisi V ini tidak pernah tahu gambarannya seperti apa sampai detik ini. Kita tahunya dari media, baca media. Untuk itu tolonglah barangkali kita diberikan gambaran lewat slide. Sarana prasarana sampai sejauh mana, kemudian bangunan-bangunanya seperti apa," katanya dalam rapat kerja dengan Menteri PUPR di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024).
Sri lantas menanyakan target penyelesaian IKN, khususnya dengan tenggat waktu pada bulan Agustus. Ia menilai target tersebut sulit terealisasi.
"Yakin kah, kalau ditanya yakinkan kita bisa memanfaatkan pada bulan Agustus, pasti jawabnya eksekutif pasti yakin. Nah kita ini lihatnya di media, maka kita ini nggak yakin kalau itu mampu untuk dimanfaatkan. Padahal undang-undangnya sudah harus pindah ke sana," tambah Sri.
Ia juga mempertanyakan pemanfaatan anggaran untuk IKN, termasuk yang sudah terealisasi dan belum terealisasi. Menurutnya anggaran untuk IKN cukup besar namun progresnya tidak signifikan.
"Karena kalau saya perhatikan kan kebutuhan untuk infrastrukturnya luar biasa. Dan kalau melihat gambaran-gambaran di media itu kayaknya masih begitu-begitu. Makanya ini sudah bulan Juni, sebentar lagi Agustus, sejauh mana progresnya," sebutnya.
Dalam rapat tersebut, Basuki sebelumnya menyebut anggaran infrastruktur untuk IKN pada 2024 adalah Rp 37,41 triliun. Dana tersebut dibagi untuk pembangunan infrastruktur sumber daya air, infrastruktur jalan dan jembatan, hingga infrastruktur pemukiman.
"Dukungan infrastruktur pembangunan IKN tahun 2024 adalah 37,41 triliun, berdasarkan data 31 Mei, rinciannya adalah infrastruktur sumber daya air Rp 1,57 triliun, pengendalian banjir Sanggai, lanjutan di KIPP dengan progress 100% dan pembangunan embung sebanyak 20 di KIPP dengan progres 96%," jelas Basuki.(dtf)