Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Arus dukungan dari berbagai kelompok pemuda dan mahasiswa, mengalir kepada Dr Nikson Nababan MSi menjadi calon Gubernur Sumatera Utara pada Pilgub Sumut 2024.
Di antaranya dari Kelompok Nasionalis Milenial, yang menyatakan dukungan kepada Nikson Nababan, mantan Bupati Tapanuli Utara 2 periode itu.
"Kami mendukung abang menjadi calon Gubernur Sumatera Utara," ujar Ketua Kelompok Nasionalis Milenial, Surya Dermawan Nasution, saat bertemu Nikson Nababan di Posko Media Center, Jalan Sei Seruai Medan, Kamis (6/6/2024) malam.
Didampingi Andre Simatupang dan Arifin Nasution, Surya Dermawan menilai Nikson Nababan sosok pemimpin yang 'menyala'. Artinya Nikson memiliki kompetensi, karakter dan konsisten membela rakyat serta memiliki pola yang tepat memimpin Sumut.
Menurut Surya Dermawan, hal tersebut sudah dibuktikan Nikson Nababan kala memimpin Taput selama 10 tahun. "Bang Nikson sudah teruji, mumpuni dan paham akan kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Karena keberhasilan Nikson Nababan, peraih gelar doktor (S3) Ilmu Pemerintahan dan Pembangunan dari IPDN itu, Surya Dermawan mengimbau agar masyarakat jangan salah memilih pemimpin Sumut.
"Kaum Nasionalis Milenial jangan salah pilih pemimpin, carilah pemimpin yang 'menyala'," ujar Surya Dermawan penuh semangat.
Menanggapi dukungan Komunitas Nasionalis Milenial tersebut, Nikson Nababan yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Taput itu menyampaikan rasa terima kasih.
"Terima kasih karena rupanya adindaku sekalian generasi pejuang bangsa melihat apa yang saya lakukan di Tapanuli Utara selama 10 tahun," kata Nikson, suami Satika Simamora itu.
Menurutnya keberhasilan seorang pemimpin terletak pada kemauan membela rakyat dan kompetensi untuk membangun, serta memiliki pendirian yang teguh berdiri di atas kepentingan rakyat.
"Sehingga memang saya memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Taput, juga pendidikan, kesehatan, pertanian, koperasi UMKM, termasuk sosial budaya dan keagamaan serta pemuda dan keolahragaan," jelasnya.
Kemudian program pembangunan menganut sistem bottom up, yakni dari desa ke kota. Menurutnya desa harus menjadi motor penggerak perekonomian di kota, melalui terjadinya pengolahan row material atau istilah saat ini hilirisasi.
"Itu yang saya lakukan, sehingga apa, desa maju, kota kuat maka negara pun berdikari. Kita jangan dari atas ke bawah, karena itu sama saja lebih menguntungkan kaum kapitalis, warga desa hanya menjadi objek eksploitasi," tambah Nikson.
Di Sumut nantinya, lanjut Nikson, konsep pembangunan juga bottom up. "Kemudian kita akan terus mengakselerasi pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat. Kita juga harus galakkan gotong royong dan sinergitas," jelasnya.
Ditambahkan Nikson, Sumut harus menjadi provinsi terbaik secara nasional dan dunia. Dengan menjadikan semua urusan mesti urus tuntas. "Tidak lagi dengan uang. pengangkatan pejabat, P3K, dan urusan lainnya, semua gratis," tegasnya.
Disebutkannya juga seorang pemimpin tidak cukup hanya cerdas, namun dibutuhkan juga empati agar dapat memecahkan persoalan. "Keinginan kita adalah menjadi pemimpin yang dapat mengeluarkan dan mengeksekusi kebijakan yang berbasis kebutuhan rakyat," sebutnya lagi.