Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nias Utara. Anggota DPRD Sumut, Berkat Kurniawan Laoli meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto agar dapat mengabulkan permohonan keluarga agar dilakukan autopsi jenazah Prada Prima Saleh Gea, yang meninggal dikabarkan karena bunuh diri.
"Kita sama - sama prihatin atas kejadian yang menimpa almarhum Prada Prima Saleh Gea. Saya mendukung permintaan keluarga memohon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto agar dapat mengabulkan autopsi jenazah," ujar Berkat Kurniawan Laoli kepada medanbisnisdaily.com, Senin (10/6/2024).
Politisi Partai Nasdem dari Daerah Pemilihan (Dapil) 8 Kepulauan Nias ini berharap agar TNI melakukan penyelidikan secara independen. Agar kematian Prada Prima Saleh Gea ini dapat terungkap dengan jelas tanpa ada yang ditutupi.
Berkat juga berharap agar Panglima TNI nantinya membuka ke publik semua hasil autopsi.
Prada Prima Saleh Gea, prajurit TNI AD yang bertugas di Batalyon Kesehatan (Yonkes) Divisi Infanteri (Divif) 1 Kostrad, Bogor, ditemukan tewas dikabarkan karena gantung diri.
BACA JUGA: Curiga Kematian Anaknya Prada Prima Saleh Gea Janggal, Darwis Minta Jenazah Diautopsi
Prada Prima saleh ditemukan tak bernyawa di kamar OB Rumah Sakit Lapangan Yonkes 1/YKH/1 Kostrad di Jalan Cimandala Raya, Cimandala, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/6/2024) dinihari.
Informasi awal dari pihak kesatuannya Prada Prima saleh Gea meninggal diakibatkan karena gantung diri. Namun keterangan itu dibantah oleh orang tua korban.
Begitu juga saat jenazah Prada Prima Saleh Gea tiba di kampung halamannya, pihak keluarga pun mencurigai ada kejanggalan yang ditemukan dan tidak sesuai dengan keterangan dari kesatuannya.
Darwis Gea, orang almarhum menyebutkan adanya perbedaan posisi bekas tali yang terlilit d ibagian leher anaknya. Kenyataanya di leher almarhum bekas tali yang ada seperti terlilit kalung (bulat datar) dari depan hingga belakang, sementara di foto yang dinampakan oleh Komandannya Kristian Hutauruk itu posisi tali berada di leher tepat di bawah rahang.
"Jadi kami curiga bekas tali tersebut bukan karena bunuh diri tapi diduga dibunuh," kata Darwsis Gea kepada medanbisnisdaily.com, seraya menyebutkan jenazah anaknya telah dikebumikan oleh keluarganya kemarin sore Minggu (9/6/2024) tanpa upacara pemakaman secara militer.