Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Morowali. Dua pekerja mengalami luka bakar akibat ledakan tungku smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Tragedi ini kembali terjadi setelah tungku smelter perusahaan tersebut pernah meledak lima bulan lalu.
Diketahui, ledakan tungku smelter nikel milik PT ITSS pernah terjadi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada 24 Desember 2023 sekitar pukul 05.30 Wita. Ledakan yang memicu kebakaran itu terjadi saat perbaikan tungku.
"Pada saat tim teknis melakukan pembongkaran terhadap tungku dimaksud terjadi ledakan disertai dengan semburan api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran gedung PT ITSS," ungkap Kapolda Sulsel Irjen Agus Nugroho kepada wartawan, Senin (25/12/2023).
Insiden tersebut menyebabkan 59 orang menjadi korban hingga 21 pekerja di antaranya tewas. Korban tewas masing-masing 13 pekerja Indonesia dan 8 lainnya tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Polisi yang melakukan penyidikan terhadap kasus itupun menetapkan 2 TKA asal China inisial ZG (41) dan Z (35) sebagai tersangka. Keduanya merupakan supervisor atau pengawas tungku yang meledak.
"Pertama (tersangka ZG) dia adalah supervisor di ITSS, yang mana dia lakukan pemotongan dinding tungku baja tidak sesuai SOP," ungkap Kasat Reskrim Polres Morowali AKP Agus Salim, Rabu (6/3/2024).
Sementara tersangka Z diduga melanggar SOP terkait penarikan cangkang tungku. Kelalaian keduanya mengakibatkan tungku smelter nikel yang saat itu tengah diperbaiki meledak.
"(Z) melakukan penarikan cangkang tungku yang tidak sesuai SOP tersebut. Di mana SOP itu sudah diatur perusahaan," bebernya.
2 Pekerja Alami Luka Bakar
Selang lima bulan kemudian, tungku smelter PT ITSS kembali meledak di kawasan PT IMIP pada Kamis (13/6) sekitar pukul 22.00 Wita. Dua pekerja bernama Jekmaryono dan Yudarlan mengalami luka bakar akibat kejadian tersebut.
"Kami dari Serikat Buruh Industri, Pertambangan dan Energi (SBIPE) IMIP Morowali, menyampaikan duka yang mendalam atas insiden ledakan kembali tungku feronikel PT ITSS," ujar Ketua SBIPE IMIP Morowali Henry kepada wartawan, Jumat (14/6).
Henry menuturkan kedua korban tengah dirujuk di Rumah Sakit Bungku Morowali. Dia tidak merinci kronologi kejadian itu, namun dia menyesalkan ledakan tungku smelter PT ITSS kembali terjadi.
"Hal ini menunjukkan tidak ada perbaikan yang berarti dilakukan oleh PT ITSS untuk melakukan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan terhadap buruh sehingga kecelakaan yang sama terulang kembali di bagian dan tempat yang sama," paparnya.
Pihaknya mendesak PT ITSS bertanggung jawab atas kejadian itu. Henry meminta perusahaan memastikan penanganan yang baik terhadap korban termasuk pemenuhan seluruh hak mereka.
"Kami juga menyampaikan bahwa korban tragedi ITTS 2023 lalu masih belum tuntas ditangani oleh perusahaan dan kami sedang mendampingi para korban untuk memastikan dipenuhinya hak mereka yang sampai saat ini masih belum terpenuhi oleh pihak perusahaan," tegas Henry.
Korban Kena Semburan Uap Panas
Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan mengklaim dua pekerja luka bukan karena ledakan tungku smelter PT ITSS. Dia beralasan kedua korban mengalami kecelakaan kerja akibat terkena semburan uap panas.
"Itu benar (ada kecelakaan kerja). Namun sekali lagi kami tegaskan bahwa itu terjadi bukan karena ledakan, melainkan semburan uap panas ketika karyawan melakukan pembersihan terak baja yang terdapat di lantai pabrik," kata Dedy dalam keterangannya, Jumat (14/6).
Dedy menjelaskan, kedua pekerja mulanya melakukan pemotongan terak baja untuk mempermudah proses pembersihan. Saat pemotongan itu, pekerja lain menyiram terak baja untuk mempercepat proses pendinginan.
Namun siraman air itu memicu semburan uap panas hingga mengenai dua pekerja. Dedy menegaskan insiden itu tidak sampai mengakibatkan kebakaran di kawasan smelter.
"Terjadi semburan uap panas dan mengenai dua orang karyawan. Tidak ada kebakaran (hanya semburan uap)," ungkap Dedy.
Dia mengemukakan, tim Safety IMIP tengah melakukan penanganan pascakejadian itu. Tim ini juga masih mengusut penyebab pasti terjadinya kecelakaan kerja tersebut.
"Saat ini, penanganan yang dilakukan oleh pihak tim Safety IMIP adalah melakukan investigasi kecelakaan kerja di tempat tersebut," ujar Dedy.
Dedy menambahkan, kondisi kedua pekerja yang menjadi korban dilaporkan berangsur membaik. Kedua korban sempat dievakuasi ke Klinik PT IMIP hingga dirujuk ke Rumah Sakit Bungku.
"Kondisi kedua korban dikabarkan membaik usai mendapatkan perawatan medis ketika dirujuk ke RSUD Bungku, Morowali, Sulawesi Tengah," pungkasnya.(dtc)