Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Pematangsiantar. Tokoh masyarakat Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, bersilaturahmi dengan ratusan masyarakat Kota Pematangsiantar, di Sopo Sinta Nauli, Komplek HKBP Sinta Nauli, Jalan DI Panjaitan Pematangsiantar, Kamis (25/7/2024).
Kehadiran Edy Rahmayadi, Gubernur Sumut periode 2018-2023 dan rombongan di acara yang digagas oleh relawan Musyawarah Rakyat (Musra) Sumut Bermartabat itu, disambut hangat masyarakat dengan tortor khas Simalungun dan juga dari Toba.
Edy Rahmayadi hadir bersama Ketua Tim Pemenangan Darlan Harahap, Bendahara Yulidar Bugis, Ketua Tim Hukum Yance Aswin dan Pembina Musra Sumut Bermartabat Minar Pakpahan dan Ketua Hasudungan Siahaan.
Teriakan 'Lanjutkan Edy Rahmayadi Gubernur Sumut' terus menggema. Tokoh-tokoh lintas agama dan suku, juga hadir pada silaturahmi bertajuk "Tatap Muka Masyarakat Kota Pematangsiantar bersama Edy Rahmayadi Peduli Kearifan Lokal dan Kemajuan Sumut" itu.
Pada kesempatan itu, Pendeta Boy Levi Panjaitan mengatakan Edy Rahmayadi merupakan sosok pemimpin yang dikenal peduli dan cinta dengan masyarakat Sumut. Itu ditunjukkan dengan berbagai program pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Sumut.
Pendeta Boy Levi mengungkapkan banyak prestasi diukir Edy Rahmayadi memimpin roda Pemerintahan Provinsi Sumut, dengan tata kelola yang pemerintah yang baik dan banyak pembangunan infrastruktur dilakukan serta peningkatan jalan lebih lagi saat ini.
Kemudian, Edy Rahmayadi merupakan sosok pemimpin mendorong pertumbuhan ekonomi, UMKM hingga memberikan kontribusi dalam pengembangan pariwisata di Sumut ini.
"Jadi kita bersyukur saat ini, kita bertemu dengan pak Edy. Saya bilang bapak pembangunan, pengembang masyarakat, secara khususnya Sumatera Utara," kata Pendeta Boy Levi dihadapan ratusan masyarakat yang hadir.
Pendeta Boy Levi mengatakan mantan Pangkostrad adalah pemimpin toleransi dan peduli dengan umat Kristiani dan agama lainnya di Sumut.
Ia mencontohkan bahwa selama menjabat sebagai Gubernur Sumut periode 2018-2023, Edy Rahmayadi banyak memberikan bantuan kepada Gereja-gereja dan tempat ibadah yang lain di provinsi ini.
"Masyarakat Sumut ini, sangat beruntung memiliki Pak Edy Rahmayadi. Karena, Tuhan memberikan kesempatan buat pak Edy terlahir untuk menjadi milik Sumut," katanya.
Pendeta Boy Levi yang merupakan Pendeta Huria Kristen Indonesia (HKI). Ia mengatakan bahwa untuk HKI sendiri, mantan Ketua Umum PSSI itu, banyak memberikan bantuan.
"Saya bicara HKI aja, kalau bapak edy ingat tahun 2021, itu HKI mengadakan sinode agung ke-63 dan melalui pimpinan gereja. Demikian juga panitia langsung menjumpai bapak Edy di Rumah Dinas Gubernur Sumut di Medan," ucap Boy.
"Bapak Edy Rahmayadi sumbang itu sebesar Rp 500 juta. Kemudian pada tahun 2022 bapak edy rahmayadi langsung hadir itu di lapangan H Adam Malik Kota Pematangsiantar, itu menyambungkan untuk kantor daerah distrik HKI sebesar 250 juta, ini masih HKI," jelasnya.
Pendeta Boy Levi mengungkapkan bahwa tidak benar Edy Rahmayadi sosok pemimpin tidak dekat dengan Kristen. Tapi, mantan Pangdam I/Bukit Barisan ini, adalah pemimpin kepada seluruh agama yang ada di Sumut ini.
"Jadi saya katakan, ada banyak sekali isu tentang, kalau kita katakan, bapak edy rahmayadi tidak mendukung agama kristen, itu sangat salah. Ini menjadi bukti semakin memperkuat, bahwa pak Edy itu, pemimpin peduli dan membantu gereja-gereja umat kristen di Sumut," katanya.
Dalam acara ini, bergema Edy Rahmayadi Gubernur Sumut dan lanjutkan pembangunan di Sumut ini. "Pak Edy lanjutkan Gubernur Sumut, Gubernur Sumut dan lanjutkan pembangunan di Sumut," teriak masyarakat.
Sementara itu Edy Rahmayadi mengaku senang dan bahagia bisa langsung tatap muka bersama masyarakat Kota Pematangsiantar.
"Agama juga, agama adalah pilihan kita. Kita beriman, kenapa ada agama, agar kita tak berbuat jahat. Karena kita berharap nanti adalagi surga, begitu kata pak pendeta," kata Edy Rahmayadi di hadapan ratusan masyarakat yang hadir.
Dalam acara ini, selain dihadiri masyarakat Batak, juga terlihat dari juga perwakilan masyarakat Melayu, Jawa hingga warga keturunan Tionghoa.
Lebih lanjut Edy Rahmayadi mengungkapkan bahwa agama sangat penting dalam kehidupan ini. Karena, beragama setiap manusia memiliki norma-norma yang harus wajib dipatuhi.
"Tak ada orang jahat masuk surga, sudah pasti itu. Makanya, dibuatlah agama di dunia. Saya tak banyak ingin bicara, semakin banyak bicara banyak membuat kesalahan," sebut Edy Rahmayadi.
"Kita mengerti tentang tuhan, kalau kita mengerti tentang tuhan, berarti kita mengerti tentang hidup. Saya mohon maaf beginilah saya," kata Edy Rahmayadi.