Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sibolga, Rita Masyita Ridwan menyampaikan, selama ini pihaknya telah bermitra dengan seluruh pemerintah daerah di wilayah kerja dan menjalin sinergi dan kolaborasi untuk menyukseskan program jaminan kesehatan nasional (JKN).
BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan setara (tanpa diskriminasi). Hasilnya, tiga daerah kabupaten/kota di wilayah kerja (Wilker) kantor BPJS Kesehatan Cabang Sibolga telah berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC).
“Ketiga daerah tersebut, Kota Sibolga, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Tengah. Kita berharap, ke depan UHC yang telah diraih dapat dipertahankan dan berkelanjutan, melalui kepastian anggaran yang disediakan Pemda dan semua pihak untuk dapat mempertahankan keaktifan peserta,” kata Rita Masyita Ridwan dalam pers rilis diterima medanbisnisdaily.com, Kamis (8/8/2024).
Rita Masyita Ridwan menjelaskan, Kota Sibolga telah mencapai UHC sejak 2018. Berdasar data kepesertaan yang dikelola BPJS Kesehatan per 31 Mei 2024, tercatat sebanyak 99.711 jiwa penduduk Kota Sibolga terdaftar sebagai peserta JKN dengan tingkat keaktifan sebesar 92.805 jiwa.
Kabupaten Humbang Hasundutan yang masuk ke dalam wilayah kerja Kantor Cabang Sibolga juga telah mencapai UHC terhitung sejak 01 Oktober 2023.
Dari data yang dikelola BPJS Kesehatan per 01 Agustus 2024, terdapat cakupan kepesertaan sebesar 200.389 jiwa dari total jumlah penduduk sebanyak 206.668 jiwa, atau sebesar 96.96%.
“Artinya, masih terdapat gap sebesar 6.279 jiwa yang belum terdaftar sebagai peserta program JKN,” kata Rita Masyita Ridwan.
Sedangkan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) meraih UHC pada 1 Mei 2024. Pemkab Tapteng telah meraih predikat cakupan semesta program JKN dengan total cakupan peserta per 1 Agustus 2024 sebesar 356.424 jiwa atau sebesar 96,99% dari total jumlah penduduk sebesar 367.491 jiwa.
“Dengan capaian ini, masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan. Program ini merupakan program strategis nasional dengan mendorong terwujudnya cakupan kesehatan semesta di Indonesia,” katanya.
Rita menjelaskan, salah satu keuntungan program JKN adalah memiliki asas portabilitas. Masyarakat bisa berobat di seluruh wilayah Indonesia ketika membutuhkan.
Keberadaan JKN telah banyak memberikan dampak positif berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh LPEM FEB UI di 2019. Didapatkan hasil bahwa program JKN telah menyelamatkan 8,1 juta orang dari kemiskinan serta 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih dalam dan ekstrim.
“Meningkatnya kualitas kesehatan ini juga diiringi dengan meningkatnya usia harapan hidup dan meningkatnya angka produktivitas,” kata Rita.