Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Indonesia sudah memiliki ekosistem yang lengkap untuk mobil listrik. Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution sudah produksi sel baterai lokal di Indonesia melalui joint venture dari kedua perusahaan, PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power.
Tidak hanya untuk pasar domestik. Sel baterai itu juga diekspor ke mancanegara, salah satu negara tujuannya adalah Korea Selatan.
"Ya tentu saja, semua sel baterai yang diproduksi di Karawang tidak hanya untuk Indonesia saja. Tapi juga diekspor untuk negara lain, termasuk Korea Selatan, dan pabrik lain dari Hyundai," terang Head of Marketing & PR Hyundai Motor Asia Pasific Headquarters Sangwook Lee saat konferensi pers Muri Record Award Ceremony di Hyundai City Store, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024).
Dia menjelaskan saat ini Ioniq 5 dan Ioniq 6 masih menggunakan baterai dari luar Indonesia. Namun tidak menutup kemungkinan dengan fasilitas yang sudah tersedia di dalam negeri.
"Belum, sekarang masih menggunakan baterai bukan dari Indonesia. Kita masih pelajari baterai untuk Ioniq 5 atau Ioniq 6 segera. Saat ini baru di Kona Electric, yang baru saja meluncur di Indonesia yang juga menggunakan sel baterai dari Indonesia," jelas dia.
Berpusat di Karawang, Jawa Barat, fasilitas yang dilengkapi teknologi mumpuni ini merupakan pabrik sel baterai EV pertama dan terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas produksi 10 GWh dalam setahun. Dengan nilai investasi sebesar Rp 13,5 triliun, fasilitas ini berada di atas lahan seluas 319.000 meter persegi.
Sel baterai ini akan dirakit menjadi battery pack oleh PT Hyundai Energy Indonesia, lalu dimuat dalam kendaraan Hyundai Kona Electric buatan Indonesia. Pabrik ini akan memproduksi hingga 50.000 Battery System Assemblies (BSA) untuk BEV setiap tahunnya.
Kedua pabrik tersebut akan melengkapi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) yang telah memproduksi IONIQ 5, EV pertama produksi lokal di Indonesia. Fasilitas ini akan meningkatkan kapasitas produksi EV menjadi 70.000 unit pada tahun ini dengan total kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.(dto)