Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Upaya pencarian, Jemput Paulus Tarigan (30) warga Desa Bertungen Julu, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang hanyut di aliran sungai Lae Renun hingga hari kelima pencarian belum juga ditemukan.
"Hingga hari kelima upaya pencarian korban hanyut belum membuahkan hasil," kata Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dairi, Hotmaida Butarbutar kepada media, Selasa (13/8/2024).
Disebutkan Hotmaida, upaya pencarian terus dilakukan
dengan melibatkan tim Basarnas Medan, BPBD Dairi, TNI-Polri, Pemerintah kecamatan dan desa serta warga hingga ke aliran sungai Lae Renun yang berada di Kecamatan Tanah Pinem.
"Pencarian dilakukan dari titik awal korban dinyatakan hanyut hingga ke daerah aliran sungai Lae Renun di Kecamatan Tanah Pinem," sebut Hotmaida.
Namun, aliran sungai yang deras dan kondisi cuaca serta medan yang terjal ditambah bebatuan yang licin cukup menyulitkan dalam upaya pencarian yang dilakukan.
"Untuk pencarian korban dilakukan dari pagi hingga sore, bila cuaca hujan pencarian terpaksa dihentikan karena naiknya permukaan air sungai Lae Renun," ucapnya.
Diberitahukan sebelumnya, dari keterangan Kapolsek Tigalingga AKP Yan Ujung, korban Jemput Paulus Tarigan dikabarkan hanyut pada, Jumat 9 Agustus 2024, sekira pukul 10.00 WIB.
Polsek Tigalingga mengetahui adanya orang hanyut, setelah perangkat Desa Bertungen Julu menghubungi personil Polsek Tigalingga.
"Kami mengetahui kabar adanya orang hanyut di Sungai Lae Renun setelah mendapat laporan dari perangkat desa," ucap Yan Ujung.
Sebelum dikabarkan hanyut, pada hari Jumat (9/8/2034) pagi sekira pukul 08.00 WIB, korban Jemput Paulus Tarigan bersama temannya, Serentak Angkat berangkat dari rumahnya menuju ke Sungai Lae Renun di Dusun Tanjung Beringen.
"Tujuan keduanya ingin mendulang serpihan emas di tepi Sungai Lae Renun," sebut Yan Ujung.
Sesampainya di lokasi, dengan menggunakan tali keduanya pun turun ke tepian Sungai Lae Renun. Selanjutnya keduanya langsung mendulang emas dengan memegang ikatan tali.
"Jarak antara korban dan Serentak Angkat sekitar 30 meter," turut Yan Ujung.
Sekira pukul 10.00 WIB, Serentak Angkat memanggil korban, tetapi tak menyahut, dan pada saat itu dilihat dari kejauhan Korban sudah tak tidak terlihat lagi.
Karena keberadaan korban tak terlihat lagi, Serentak Angkat kemudian pulang ke Desa Bertungen Julu untuk memberitahukan kepada masyarakat dan keluarga korban.
Selanjutnya Keluarga korban bersama beberapa masyarakat beramai-ramai mencari korban ke Sungai Lau Renun tempat dikabarkan korban hanyut.
"Walau pencarian dilakukan sampai ke aliran sungai Lae Renun di Kecamatan Tanah Pinem, keberadaan korban juga tak ditemukan," terang Yan Ujung.