 |
|
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pilkada Medan 2024 akan menyajikan pertarungan 3 kubu. Kubu pertama Koalisi Indonesia Maju (KIM) dengan pasangan calonnya Rico Waas - Zakiyuddin Harahap, kubu PDIP yang mengusung pasangan Prof Ridha Dharmajaya-Abdul Rani, serta kubu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berlayar di masa injuri time dengan mendaftarkan pasangan Ustaz Hidayatullah -Yasir Ridho Lubis detik-detik jelang penutupan pendaftaran.
Rico Waas-Zakiyuddin Harahap
Kubu KIM merupakan koalisi gemuk dengan kekuatan Partai Nasdem dan Gerindra sebagai parpol pengusung utama, ditambah PAN, PSI, Demokrat, Golkar dan Perindo. Rico Waas merupakan kader Nasdem, sedangkan Zakiyuddin Harahap politikus dari Gerindra.
Rico Waas bernama lengkap Rico Tri Putra Bayu Waas. Saat ini ia menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) NasDem Provinsi Sumatera Utara dan Wakil Ketua DPW NasDem Sumut.
Pria kelahiran Medan 5 Juli 1986 dan kini berusia 38 tahun itu merupakan mantan desainer yang juga pengusaha kuliner.
Sementara pendampingnya adalah Zakiyuddin Harahap merupakan anak Bupati Tapsel 2000-2004 dan seorang ulama Sumut, Saleh Harahap.
Saat ini, saat ini Zaki yang lahir di Kota Medan pada 1 Januari 1973, menjabat Wakil Ketua DPD Gerindra Sumatra Utara dan Ketua DPC Gerindra Paluta.
Sebelum berkarier di dunia politik, Zaki merupakan seorang pengusaha muda dan mantan pimpinan cabang bank daerah Sumatra Utara.
Bila dilihat dari jumlah partai dan kursi parlemen DPRD Medan hasil pileg 2024, Rico Waas - Zakiyuddin Harahap memiliki kekuatan 'gemuk' dengan total 31 kursi, terdiri dari:
- Gerindra 6 kursi
- Golkar 6 kursi
- NasDem 5 kursi
- PAN 3 kursi
- PSI 4 kursi
- Demokrat 4 kursi
- PKB 2 kursi
- Perindo 1 kursi.
Sedangkan bila berdasarkan suara sah pemilih pada Pileg lalu yang berjumlah 1.179.881 suara, partai pendukung Rico Waas-Zakiyuddin Harahap, pasangan ini didukung oleh 694.252 suara sah.
Suara itu dikumpulkan dari:
- Gerindra 164.371 suara
- Golkar 138.529 suara
- PAN 85.136 suara
- PSI 61.644 suara
- Demokrat 59.760 suara
- NasDem 109.393 suara
- PKB 44.827 suara
- Perindo 30.592 suara
Prof Ridha-Abdul Rani
Prof Ridha Dharmajaya merupakan dokter spesialis bedah syaraf serta merupakan anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSPEBSI).
Sebelum terjun ke dunia politik, pria kelahiran Medan, 14 Mei 1973 dikenal sebagai Inspirator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI).
Saat itu Prof Ridha merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran USU (Universitas Sumatera Utara).
Pada kontestasi Pilkada Medan tahun 2024 ini, Prof Ridha menggaet Ketua DPC PPP Kota Medan, Abdul Rani sebagai calon wakil wali kota.
Rani sendiri adalah politisi senior partai berlambang Ka'bah selama 3 periode yakni dari 2009 hingga 2024.
Sebelumnya juga, pria kelahiran Medan, 4 September 1975 pernah menjabat Wakil Ketua PD Alwashliyah Kota Medan dan Wakil Ketua Gerakan Pemuda Alwashliyah (GPA) Sumut.
Awalnya kubu PDIP mengusung Prof Ridha berpasangan dengan kader Ormas Pujaksuma, Adi Saputra, dengan kekuatan disokong Partai Hanura.
Dengan koalisi PDIP dan Hanura, kubu ini hanya memiliki kekuatan 11 kursi di DPRD Medan, terdiri 9 PDIP dan 2 Hanura.
Menjelang pendaftaran pasangan calon, PDIP mengganti Adi Saputra dengan politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Abdul Rani.
Masuknya Ketua DPC PPP Medan ini menambah kekuatan kubu PDIP dengan tambahan dukungan dari 6 partai nonkursi.
Dengan resmi didaftarkannya pasangan Prof Ridha-Abdul Rani, maka kubu PDIP ini memiliki modaldukungan 306.321 suara sah hasil Pileg 2024.
Adapun kekuatan suara kubu PDIP ini terdiri:
- PDIP 204.228 suara
- Hanura 30.499 suara
- PPP 25.672 suara
- Partai Ummat 17.006 suara
- Partao Gelora 11.693 suara
- Partai Buruh 7.779 suara
- Partai Kebangkitan Nusantara 6.930 suara
- Partai Bulan Bintang 2.514 suara
Ustaz Hidayatullah -Yasir Ridho Lubis
PKS menjadi kubu yang memberikan kejutan di menit akhir pendaftaran paslon wali kota dan wakil wali kota di Pilkada ke KPU Medan.
Betapa tidak, PKS yang awalnya mengusung Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman dan anggota DPR Ustaz Hidayatullah justru ditinggal oleh partai koalisi sebelumnya, PSI dan Demokrat.
Itu terjadi, sehari jelang pendaftaran ke KPU Medan yang dibuka pada Selasa (27/8/2024), dimana Senin (26/8/2024) jelang tengah malam atau pukul 00: 00 WIB, PSI dan Demokrat mencabut dukungan dari Aulia Rachman-Ustaz Hidayatullah ke Rico Waas- Zakiyuddin Harahap.
Akibatnya, Aulia Rachman harus rela tak 'main' di Pilkada Medan 2024 meskipun saat itu telah mengganti baju politiknya dari Gerindra ke PSI.
Meski ditinggal 2 teman koalisinya, PKS tetap bisa berlayar dengan adanya putusan Mahkamah Kostitusi (MK) soal penurunan ambang batas pencalonan kepala daerah.
PKS pada Pileg 2024 meraih 186.789 suara atau 10,07 persen. Perolehan suara ini melebihi syarat minimal 6,5% suara sebagaimana putusan MK, di mana Kota Medan masuk ketegori kabupaten/kota dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap (SPT) sampai 1 juta jiwa atau lebih.
Mendekati penutupan pendaftaran, PKS akhirnya mengubah posisi yang awalnya saat bersama Aulia Rachman sebagai calon wakil wali kota, Ustaz Hidayatullah dimajukan sebagai calon wali kota.
Lalu, membidik politisi senior Golkar Ahmad Yasir Ridho Lubis menjadi calon wakil wali kota.
Pasangan Ustaz Hidayatullah -Yasir Ridho Lubis ini didukung 8 kursi di DPRD yang merupakan kursi PKS dari hasil Pileg 2024.
Ustaz Hidayatullah merupakan politisi senior PKS Sumut. Pria kelahiran Malaysia pada 24 Oktober 1961 merupakan anggota DPR RI 2 periode 2014-2019 dan 2019 -2024.
Selain itu, Ustaz Hidayatullah pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang periode 1987-1992; 1992-1997 dan 1997-1999.
Lalu, kemudian menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2004-2009 dan 2009-2014.
Sementara pasangannya, Ahmad Yasir Ridho Lubis adalah politisi Golkar yang cukup mumpuni di Sumut.
Sebelum menjadi anggota DPRD Sumut. Yasir Ridho adalah Ketua DPD KNPI Sumut.
Di Partai Golkar, Yasir Ridho bukanlah orang baru. Ia bahkan pernah menempati kursi Sekretaris DPD I Partai Golkar Sumut mendampingi Ajib Shah sebagai ketua.
Saat menjabat Sekretaris DPD I Partai Golkar Sumut, Yasir Ridho dipercaya menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut.
Bahkan, sejak Ahmad Doli Kurnia didapuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Sumut, pria kelahiran Medan, 9 Februari 1971 itu dipilih menjadi Wakil Ketua DPRD Sumut periode 2019-2024 sampai akhirnya digantikan oleh Irham Buana Nasution.
