Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada Agustus 2024, Sumatra Utara (Sumut) mengalami deflasi sebesar 0,14%. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi mtm pada Agustus 2024, antara lain bawang merah, cabai merah, daging ayam ras, jeruk, kentang, tomat, wortel, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, udang basah, buku tulis bergaris, angkutan udara, kol putih/kubis, bayam, ikan lele dan ikan asin teri.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi mtm, antara lain Sigaret Kretek Mesin (SKM), cabai rawit, kangkung, ikan kembung/ikan kembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, ketimun, kacang panjang, uang sekolah SD, emas perhiasan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Asim Saputra, mengatakan, pada Agustus 2024 inflasi year on year (yoy) Sumut sebesar 1,86% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,72.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 2,54% dengan IHK sebesar 106,73 dan terendah terjadi di Kabupaten Karo sebesar 0,39% dengan IHK sebesar 105,75," kata Asim, saat pemaparan inflasi di Gedung BPS Sumut, Jalan Asrama, Medan, Senin (2/9/2024).
Asim mengatakan, inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,92%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,18%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,50%; kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,61%; kelompok kesehatan sebesar 1,44% dan kelompok transportasi sebesar 0,62%.
Inflasi juga terjadi karena andil kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya yang naik sebesar 0,45%; kelompok pendidikan sebesar 1,94%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,17%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,59%. "Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,08%," kata Asim.