Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisbisdaily.com-Medan. Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Ihwan Ritonga mendukung langkah Wali Kota Medan, Bobby Nasution mencari kabar benar atau tidaknya informasi yang menyebutkan obat di RSUD Pirngadi Medan habis yang berakibat 2 pasien meninggal.
"Kami masih menunggu hasil dari Wali Kota Medan untuk mencari tahu benar atau tidaknya kabar itu," kata Ihwan Ritonga usai mengadiri rapat paripurna penyampaian laporan panitia khusus (Pansus) pembahasan Ranperda DPRD Kota Medan di gedung dewan, Selasa (5/9/2023).
Diketahui video viral di media sosial terkait seorang dokter menyebutkan obat di RSUD Pirngadi Medan habis, sehingga menyebabkan dua pasiennys meninggal dunia.
Atas dasar itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution langsung turun tangan ke RSUD Pirngadi Medan, mencari tahu tentang kebenaran kabar tersebut.
"Kita mengapresiasi pak wali mengambil tindakan cepat terkait isu obat habis di RSUD Pirngadi Medan," papar Ihwan Ritonga di gedung dewan terhormat tersebut.
Ihwan Ritonga tidak menyakini obat di RSUD Pirngadi Medan itu bisa habis. Terlebih lagi Kota Medan saat ini sudah menerapkan program Universal Health Coverage (UHC).
BACA JUGA: 2 Pasien RSUD dr Pirngadi Meninggal karena Obat Habis, DPRD Medan akan Panggil Kadinkes dan Dirut RS
"Dengan adanya program UHC itu, sudah pastilah stok obat di rumah sakit itu ada. Apalagi, uang untuk beli obat dari anggaran Pemko Medan," paparnya.
Ihwan Ritonga menambahkan, bisa jadi obat yang dinyatakan habis oleh dokter tersebut adalah obat tertentu dan bisa digantikan dengan obat yang lain.
"Contoh, untuk obat sakit kepala, Paramex. Kalau Paramexnya habis, kan bisa diganti dengan obat merek lain seperti Panadol dan lainnya," kata politikus Partai Grindra tersebut.
Walau demikian, Ihwan Ritonga mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil dari Wali Kota Medan untuk mencari tahu benar atau tidaknya kabar itu.