Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Washington. Cuaca dingin parah mengirim ekonomi AS ke kontraksi pada kuartal pertama, menggarisbawahi fakta bahwa ekonomi terbesar dunia itu belum pulih pada pijakan yang kokoh.
Penurunan ekonomi itu menambahkan kompleksitas bagi Federal Reserve AS untuk memutuskan kapan memulai menaikkan tingkat suku bunganya.
Produk domestik bruto (PDB) menyusut pada tingkat tahunan 0,7% pada kuartal pertama, menandai kontraksi kuartalan ketiga setelah krisis keuangan berakhir pada pertengahan 2009, menurut estimasi kedua dari Departemen Perdagangan AS yang dirilis pada akhir pekan.
Kontraksi 0,7% pada kuartal pertama adalah kebalikan dari untuk ekspansi awal 0,2% untuk periode proyeksi bulan lalu oleh Departemen Perdagangan.
Cuaca musim dingin yang parah disalahkan telah memukul konsumsi pribadi dan investasi persediaan pribadi, menyeret turun pertumbuhan ke wilayah negatif.
Ekspor terpukul keras oleh permintaan luar negeri yang lesu dan dolar yang lebih kuat. Konsumen menyimpan rejeki tak terduga dari harga minyak yang lebih rendah, melemahkan mesin utama ekonomi terbesar dunia itu.
Konsumsi pribadi naik 1,8% pada kuartal pertama, dibandingkan dengan peningkatan 4,4% pada kuartal keempat 2014. Investasi tetap non residensial menurun 2,8%, berbeda dengan peningkatan 4,7% pada kuartal sebelumnya. Ekspor menukik 7,6%, terhadap peningkatan 4,5% pada kuartal keempat.
Jason Furman, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi, mengatakan meskipun rata-rata nasional harga bensin telah jatuh lebih dari satu dolar AS per galon, memberikan setara dengan sekitar 700 dolar AS pemotongan pajak dolar per rumah tangga, keluarga tampaknya telah menempatkan sebagian besar dari keuntungan mereka di bank.
Tingkat tabungan pribadi telah meningkat sebesar 0,6% selama empat kuartal terakhir. Hanya selama kuartal lalu, tingkat tabungan pribadi naik 0,8 persentase poin -- peningkatan yang luar biasa besar, menurut pernyataan Gedung Putih.
Federal Reserve telah berhati-hati dalam memulai menaikkan suku bunganya, karena takut pengetatan mendadak bisa membahayakan pemulihan yang telah susah payah diperoleh.
Ekonomi AS masing-masing menyusut 0,7% pada kuartal kedua 2009 dan kontraksi 2,1% pada kuartal pertama 2014.
Dua kontraksi kuartalan berturut-turut dipandang sebagai simbol resesi. Sebagian besar analis memperkirakan ekonomi AS akan "rebound" berbalik naik pada kuartal kedua.
Departemen Perdagangan akan merilis estimasi akhir PDB kuartal pertama pada 24 Juni.
Sentimen Konsumen Jatuh
Sentimen konsumen AS pada Mei turun ke tingkat terendah sejak November, dipengaruhi oleh kinerja ekonomi yang buruk pada kuartal pertama, indeks sentimen konsumen Thomson Reuters/University of Michigan mengungkapkan pada Jumat.
Angka akhir sentimen konsumen Mei turun menjadi 90,7 dari 95,9 pada April, kata survei konsumen bulanan Thomson Reuters/University of Michigan.
"Optimisme konsumen mundur pada Mei karena konsumen mengadopsi prospek yang lebih moderat untuk 'rebound' setelah kinerja perekonomian kuartal pertama suram," kata survei.
"Penurunan meluas di antara semua subkelompok usia dan pendapatan serta di semua bagian negara," kata survei.
Ekonomi AS menyusut 0,7% pada tingkat tahunan di kuartal pertama 2015, menandai kontraksi kuartalan ketiga setelah krisis keuangan berakhir pada pertengahan 2009, menurut estimasi kedua dari Departemen Perdagangan AS yang dirilis pada Jumat.
Sub-indeks kondisi saat ini, mencerminkan persepsi situasi keuangan mereka warga Amerika dan apakah mereka mempertimbangkan saat yang tepat untuk membeli barang-barang besar seperti mobil, jatuh ke 100,8 dari 107 pada bulan lalu.
Sub-indeks ukuran harapan konsumen selama enam bulan dari sekarang, yang lebih mencermati rencana arah belanja konsumen, turun menjadi 84,2 dari 88,8 pada April.
Dolar AS Bervariasi
Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang lainnya pada Sabtu pagi WIB karena angka kedua produk domestik bruto (PDB) AS kuartal pertama keluar negatif.
Departemen Perdagangan AS engumumkan bahwa perkiraan kedua PDB riil AS kuartal pertama 2015 menurun pada tingkat tahunan 0,7%. Pihaknya telah memperkirakan bulan lalu bahwa ekonomi tumbuh 0,2% pada kuartal pertama.
Pedagang juga mengamati dengan seksama perkembangan situasi utang Yunani. Pejabat Eropa mengatakan pada Kamis bahwa kedua belah pihak masih memiliki beberapa kesempatan sebelum kesepakatan apapun bisa disimpulkan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro menguat ke US$ 1,0980 dari US$ 1,0957 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi US$ 1,5290 dari US$ 1,5322. Dolar Australia turun ke US$ 0,7655 dari US$ 0,7656.
Dolar dibeli 124,06 yen Jepang, lebih tinggi dari 123,89 yen pada sesi sebelumnya. Dolar bergerak turun menjadi 0,9401 franc Swiss dari 0,9426 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,2445 dolar Kanada dari 1,2423 dolar Kanada.(ant/xinhua)