Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Perusahaan properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) merencanakan untuk menerbitkan surat utang atau obligasi berkelanjutan dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp 3 triliun.
"Penerbitan obligasi ini untuk mencari pendanaan yang mendukung ekspansi perseroan dalam rangka menopang pertumbuhan kinerja," ujar Direktur BSDE Hermawan Wijaya dalam siaran pers di Jakarta, Senin (16/5).
Ia mengemukakan, untuk tahap awal perseroan akan menerbitkan obligasi dengan total nilai Rp 1,5 triliun, yang dibagi dalam dua seri, yakni seri A yang akan ditawarkan dengan kupon 9 persen bertenor 5 tahun dan seri B sebesar 9,25% dengan tenor 7 tahun.
"Agunan dari obligasi itu adalah tanah dan atau bangunan milik perseroan senilai 100 persen dari prinsipal obligasi yang diterbitkan," paparnya.
Ia menambahkan bahwa dana dari hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk pembebasan tanah, pembangunan proyek perumahan dan modal kerja. Secara rinci, sekitar 40% dana hasil penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk pembebasan tanah di areal pengembangan BSD City, sekitar 40% untuk pembangunan proyek perumahan, komersial, perkantoran dan infrastruktur di areal pengembangan BSD City.
"Sisanya untuk modal kerja, antara lain pembayaran beban operasional seperti biaya umum dan administrasi, biaya penjualan dan lain-lain," katanya.
Dari sisi pemeringkatan, Hermawan Wijaya menyampaikan bahwa obligasi perseroan mendapatkan peringkat idAA- (double A minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Menurut Pefindo, peringkat itu didukung oleh kekuatan dan posisi BSDE yang sangat kuat di industri properti.
Di sisi lain, lanjut dia, neraca dan kinerja keuangan BSDE juga masih cukup kuat untuk mendukung penerbitan obligasi. Per 31 Desember 2015, kas dan setara kas perusahaan tercatat sebesar Rp 6,10 triliun, dengan total aset sebesar Rp 36 triliun dan total ekuitas Rp 22,09 triliun. Pendapatan usaha tercatat mencapai Rp 6,20 triliun per 31 Desember 2015 dengan laba bersih Rp 2,13 triliun. (ant)