Presiden Erdogan: Turki Boikot Barang Elektronik AS

Home › Harian Cetak › Internasional

Rabu, 15 Agt 2018 09:39 WIB • Dibaca: 301 kali • https://mdn.biz.id/n/356821/

MedanBisnis - Istanbul. Presiden Tayyip Erdogan mengatakan, Selasa, Turki akan memboikot produk-produk elektronik dari AS, sebagai aksi pembalasan di tengah sengitnya sengketa dengan Washington yang telah menyebabkan mata uang lira anjlok ke rekor rendah.

Lira merosot lebih dari 40% tahun ini dan anjlok ke rendah sepanjang waktu menjadi 7,24 terhadap dolar pada awal Senin, karena terpukul oleh kekhawatiran atas seruan Erdogan bagi penurunan suku bunga dan memburuknya hubungan dengan AS.

Melemahnya mata uang Turki telah berkibar di pasar global.Kemerosotannya sebanyak 18% pada Jumat memukul saham AS dan Eropa saat kalangan investor mencemaskan prospek perbankan pada Turki.

Pada Selasa lira mengalami pemulihan,perdagangan mencatat 6,53 terhadap dolar, naik sekitar lima persen pada hari itu.

Hal ini didukung oleh berita mengenai seruan digelarnya sebuah konferensi di mana menteri keuangan akan berusaha meyakinkan para investor yang memprihatinkan kontrol Erdogan atas ekonomi dan penentangannya pada kenaikan suku bunga guna menangani inflasi dua-digit.

Erdogan mengatakan Turki merupakan target sebuah perang ekonomi, dan berulang kali menyerukan warga Turki agar menjual dolar dan euro mereka untuk mendongkrak mata uang nasional.

"Bersama dengan rakyat kami, kami akan berdiri tegak menghadapi dolar, harga forex, inflasi dan suku bunga.Kami akan melindungi kemerdekaan ekonomi kami dengan bersendal-bahu bersama," ujarnya kepada anggota-anggota partai berkuasa dalam sebuah pidato.

"Kami akan menerapkan boikot atas produk-produk elektronik AS.Jika mereka memiliki iPhone, maka ada Samsung di sisi lain, dan kami memiliki Vestel sendiri di sini," ujarnya, mengacu pada perusahaan elektronik Turki,yang sahamnya naik lima persen.

AS telah memberlakukan sanksi atas dua menteri Turki sekaitan dengan peradilan dengan tuduhan terorisme atas seorang pastor AS di Turki, dan pekan lalu Washington menaikkan tarif atas ekspor logam Turki.

Erdogan mengatakan pemerintahannya akan menawarkan insentif lebih lanjut pada perusahaan-perusahaan yang berencana berinvestasi di Turki dan mengatakan perusahaan-perusahaan tidak harus ditunda melakukan investasi akibat ketidak-pastian ekonomi.

"Jika kita menunda investasi, jika kita mengkonversikan mata uang kita ke valuta asing karena ada bahaya, maka kita akan menyerah kepada musuh," ujarnya.

Meski lira menikmati kenaikan kecil pada Selasa, investor mengatakan langkah-langkah yang diambil oleh Bank Sentral pada Senin untuk memastikan likuiditas gagal mengatasi akar penyebab melemahnya lira.

"Apa yang ingin anda saksikan adalah kebijakan moneter ketat, sebuah kebijakan fiskal yang ketat dan pengakuan bahwa barang kali ada beberapa pukulan ekonomi jangka pendek tetapi tanpa semuanya ini maka tidak ada kredibilitas pada janji-janji untuk menstabilkan kembali segala sesuatunya," kata Craig Botham, Ekonom Emerging Markets di Schroders.

Obligasi berdenominasi dolar yang dikeluarkan oleh bank-bank Turki yang terselektif terus mengalami penurunan pada Selasa, meski obligasi negara tetap stabil.

Hubungan antara sekutu-sekutu NATO Turki dan AS kini berada di titik rendah, dicedarai oleh serangkaian isu mulai dari dari berbagai kepentingan di Suriah, rencana Ankara untuk membeli sistem pertahanan Rusia dan penahanan seorang pastor Amerika, Andrew Brunson.

Gedung Putih pada Selasa mengatakan penasehat keamanan nasional AS John Bolton bertemu dengan dubes Turfki untuk AS untuk membahas penahanan atas Brunson.Pengacara Turki untuk pastor ini telah menyampaikan banding pada Selasa bagi pembebasan dirinya.

Kalangan pialang mengatakan pemberitaan yang menyatakan Menteri Keuangan Berat Albayrak akan mengadakan konferensi jarak jauh dengan hampir 1.000 investor untuk membicarakan ekonomi kemungkinan juga telah membantu penguatan mata uang lira.

"Saya rasa para investor yang dijadwalkan untuk dihubungi Albayrak telah membantu memantapkan lira," kata pakar strategi TEB Investment Isik Okte. "Saya yakin topik-topik baru dan penting akan dibicarakan dalam konferensi jarak jauh ini, kalau tidak mana mungkin ada usaha seperti ini."

Lobi-lobi bisnis Turki pada Selasa menyerukan diberlakukannya sebuah kebijakan moneter yang lebih ketat untuk menstabilklan lira, dan juga diplomasi untuk mengatasi sengketa AS-Turki.

Menyusul pertemuan pada Senin antara Bolton dan dubes Turki Serdar Kilic, pejabat AS tidak memberikan indikasi AS telah bersiap meredakan pertikaian antara para pemimpin kedua negara.

Ankara berulang kali mengatakan kasus Brunson diserahkan kepada pengadilan dan seorang hakim Turki memindahkan Brunson dari penjara ke tahanan rumah pada Juli.Galau akibat langkah tersebut, yang menurut Washington hal itu tidak mencukupi, Trump menjatuhkan sanksi atas dua menteri Turki dan melipat-gandakan tarif atas impor logam, menyebabkan lira semakin terpuruk.

Penasehat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan Menteri Keuangan Steve Mnuchin terus memantau situasi finansial di Turki "dengan sangat seksama". (reuters)