Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberi pesan pada para pengusaha tahu dan tempe agar tidak mengurangi ukuran karena harga harga kedelai tidak naik
"Saya titip ukuran tempe jangan dikecilkan karena harganya (harga kedelai) nggak naik," kata Enggar saat mengunjungi gudang Primer Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) Semanan, Jakarta Barat, Rabu (19/9).
Mendag menjelaskan soal harga kedelai tidak naik dan kualitas tempe dan tahu tetap terjaga. Ia juga mengatakan, ukuran dari tempe dan tahu juga masih tebal tidak seperti apa yang diberitakan soal ketebalannya berkurang.
"Pengusaha boleh untung tapi jangan ambil untung berlebihan dari rakyat. Saya titip ukuran jangan dikecil-kecilin," kata dia.
Sebelumnya, bakal cawapres Sandiaga Uno menyebut harga sejumlah bahan pokok, salah satunya tempe, terus meningkat. Menurut Sandiaga, karena harganya meningkat, ukuran tempe saat ini setipis kartu ATM.
"Kita sangat khawatir, prihatin dengan keadaan ekonomi dan kita ingin menyuarakan aspirasi rakyat. Tempe katanya sekarang sudah dikecilkan dan tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM," kata Sandiaga, Jumat (7/9) lalu.
Sebagai informasi, kemarin pagi dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp 14.890. Dua hari lalu, dolar mengamuk ke Rp 14.910.
Mengutip data perdagangan tersebut, Rabu (19/9), dolar AS menyentuh posisi tertinggi di Rp 14.907 dan terendah di Rp 14.847.
Dari pelemahan harga rupiah ini ditakutkan akan berimbas pada berbagai sektor perekonomian di dalam negeri termasuk harga pangan.
Mengenai hal ini Enggar mengaku akan segera berkomunikasi dengan pihak importir kedelai.
Sebagai informasi, kedelai untuk produksi tempe di Indonesia secara keseluruhan menggunakan bahan baku impor.
Pada Maret 2017 jumlah impor komoditas ini sebanyak 207,8 ribu ton dengan nilai US$ 92,6 juta. Kemudian di April 2017 mengalami peningkatan dengan volume menjadi 242,2 ribu ton dengan nilai US$ 108,0 juta. (dtf)