Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Sebanyak 87% pelajar di Indonesia sering kali merasa salah ambil jurusan, sehingga mendasari sering terjadinya drop out dan pindah jurusan berkali-kali. Merujuk dari permasalahan tersebut, mahasiswa Magister Manajemen dan Teknologi (MMT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Lutvianto Pebri Handoko menciptakan aplikasi online bernama Aku Pintar yang mampu mengenali potensi individu, sehingga minat dan bakatnya dapat dipetakan secara akurat.
Selaku founder dari Aku Pintar, Pebri sapaan akrabnya, saat ini permasalahan memilih jurusan terbilang cukup sulit. Dia mengaku sering kali mahasiswa mengeluh kesahkan mengenai ketidakcocokan jurusan atau bahkan bekerja tetapi tidak sesuai dengan rumpun ilmunya. Kendati demikian, melalui paltform tersebut ia ingin membantu menyelematkan generasi-generasi milenial ini supaya lebih terencana dan siap dalam mengambil langkah ke depan.
Sebagai salah satu korban yang mengalami dilematika jurusan, pria asal Magetan tersebut mengupayakan supaya Aku Pintar dapat terintegrasi dengan baik antara pendidikan dan sosial media. Pebri ingin mengubah persepsi sebagian orang mengenai dampak negatif sosial media.
“Platform aplikasi Aku Pintar ini menjawab dengan menyajikan berbagai fitur pembelajaran yang kreatif,” ujar Pebri yang dikutip dari website ITS, Kamis (27/9).
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini aplikasi tersebut menjadi satu-satunya aplikasi di Indonesia yang dapat menggabungkan tes minat bakat dengan belajar, sehingga para pelajar menjadi lebih terarah.
Berdasarkan hasil pengamatannya, sejauh ini sudah banyak tes minat bakat yang seperti itu, tetapi mereka lebih menekankan kepada kualitas.
“Di sini (aplikasi Aku Pintar) kami ada sisi kuantitasnya, intinya aplikasi ini lebih komplit dan benar-benar kami dedikasikan untuk anak SMA bahkan SMP,” jelasnya.
Alumni Teknik Kimia ITS ini menjelaskan secara umum aplikasi Aku Pintar, aplikasi ini memiliki tiga fitur unggulan yaitu minat pintar, belajar pintar dan kampus pintar. Dengan masing-masing fiturnya saling terintegrasi satu sama lain dan dapat diakses secara gratis oleh pelajar Indonesia.
Pada minat pintar,akan ada tes kepribadian dan penjurusan. Hasilnya akan memunculkan probalitas kesesuaian jurusan dan lingkungan kerja si pengguna berdasarkan hasil tes tersebut. Setelah itu, secara otomatis juga ada rekomendasi kampus yang sesuai dengan minatnya.
“Saat ini kami sudah mengantongi database 1.300 kampus se-Indonesia dan bulan depan akan bertambah menjadi 2.000 kampus,” ujar pria yang dulu pernah menjadi aktivis di ITS itu. (okz)