Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Medan. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) optimis bisa memenuhi pemenuhan modal inti BPR sebelum akhir 2019.
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan BPR yang saat ini masih memiliki modal kurang dari Rp 3 miliar agar dapat mencapai modal sebesar Rp 3 miliar per 31 Desember 2019 dan mencapai Rp 6 miliar per 31 Desember 2024. Sementara yang sudah memiliki modal inti di atas Rp 3 miliar harus bisa mencapai modal sebesar Rp 6 miliar per 31 Desember 2019.
Ketua DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sumut Syafruddin Siregar mengatakan, pemenuhan modal inti BPR di Sumut saat ini sedang proses.
"Pemenuhan modal inti ini memang sangat penting untuk mendorong perkembangan BPR ke depannya. Tentu kami optimis bisa mencapainya sebelum akhir tahun ini," ujarnya, Kamis (28/3).
Untuk Sumut sendiri, dari 62 BPR/S yang beroperasi, lebih kurang 26 BPR masih memiliki modal inti di bawah Rp 3 miliar. Sisanya sudah memiliki modal inti di atas Rp 3 miliar. Tapi dari jumlah itu, masih sedikit yang memiliki modal inti di atas Rp 6 miliar.
Jika tidak bisa memenuhi modal inti sesuai ketentuan OJK per 31 Desember 2019, maka BPR harus merger. Kalau tidak, harus menarik investor untuk berinvestasi. Sebab, pemenuhan modal ini adalah sebuah kewajiban jadi harus terpenuhi per 31 Desember 2019.
Jika melihat dari kondisi saat ini, BPR lebih condong menarik investor dibandingkan merger. Karena rata-rata BPR di Sumut merupakan milik keluarga sehingga penambahan modal dinilai lebih menguntungkan.
"Karena untuk mereka BPR itu seperti harga diri. Jadi tidak memilih merger. Karenanya laba sesudah RUPS biasanya langsung dijadikan modal," kata Syafruddin.
Perbarindo pun sangat berharap agar semua BPR di Sumut bisa memenuhi kewajiban modal inti ini. Selain itu, pemenuhan modal inti ini juga bisa membuat pasar BPR lebih luas karena sudah lebih kuat dari sisi modal. Meski sekarang bank umum banyak yang menggarap sektor mikro, tapi BPR memiliki keunggulan karena jaringan kantornya hingga pelosok.
Karena itu, jika BPR semakin kuat dari segi permodalan, bisa menambah pasar lebih luas dan menjalin kerjasama dengan pihak atau pun lembaga lain. (elvidaris simamora)