Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Siantar. Kabar duka datang dari Siantar. Calon walikota terpilih, Hulman Sitorus, meninggal dunia, Kamis (8/12), sekira pukul 03.15 WIB. Walikota Siantar periode 2010-2015 itu diperkirakan sudah meninggal sebelum tiba di RS Vita Insani Siantar, diduga karena serangan jantung.
Rizky Sitorus, salah satu anak Hulman saat ditemui di rumah duka Jalan Mual Nauli, Siantar, mengatakan, sekitar pukul 01.00 WIB, ayahnya terbangun dari tidur karena mengeluhkan dadanya sakit. Hulman meminta anaknya itu membuatkan jus belimbing. Jus langsung diminum habis, Hulman kembali mencoba tidur.
Namun, beberapa saat kemudian, Hulman bangun lagi dan kembali mengeluhkan dadanya yang semakin sakit. Kemudian dia meminum obat yang sebelumnya pernah diresep dokter.
Usai minum obat, sakit di dada Hulman tak berkurang. ”Kami ajak bapak ke rumah sakit, tapi bapak bilang badannya sudah sulit digerakkan dan bapak bilang besok pagi aja langsung ke Penang,” kata Rizky.
Sekira pukul 02.30 WIB, Hulman kembali mengeluh sakit di dadanya. Bahkan saat itu dia langsung muntah-muntah dan tak bisa bergerak lagi. Selanjutnya, ayahnya itu dilarikan ke RS Vita Insani.
Saat berada di mobil, badan Hulman sudah dingin. Melihat hal itu, kerabat Hulman yang ikut sempat berupaya memberikan pertolongan dengan memompa jantung Hulman.
Berdasarkan keterangan dari RS Vita Insani, sebelum sampai di rumah sakit, Hulman sudah meninggal. Meski demikian, pihak rumah sakit tetap melakukan upaya medik.
"Sampai ke rumah sakit sekira pukul 03.50 WIB, almarhum sudah keadaan meninggal dunia," kata Humas RS Vita Insani Chokky Pardede.
Ia menjelaskan, saat almarhum dibawa ke RS, ada dr Andri Stefano yang merupakan dokter jaga dan sempat melakukan pertolongan. "Kita sempat melakukan bantuan hidup dasar, namun memang sudah kehendak Tuhan," tambahnya.
Ditanya soal penyebab meninggalnya Hulman, Choky tidak dapat memastikan. Mengingat keluarga tidak mengajukan otopsi.
Ahli forensik di Siantar, dr Reinhard Hutahean menyebutkan, almarhum diduga meninggal dunia dikarenakan penyakit. "Ada tiga penyebab kematian racun, trauma atau kekerasan dan penyakit, tidak dijumpai tanda racun dan trauma, kalau penyakit memang sulit kita menentukan," paparnya.
Pantauan di rumah duka, tampak sejumlah kerabat dan sanak keluarga almarhum silih berganti datang mengucapkan bela sungkawa. Para pelayat di antaranya para pejabat Pemko Siantar, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Istri almarhum, Rusmiati Rommana Pardosi, duduk terkulai lemas dan harus menyandarkan tubuhnya dengan bantuan orang lain sembari menyalami sejumlah pelayat.
“Kita mendoakan, semoga arwahnya ditempatkan Tuhan di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” kata Plt Kabag Humas Pemko Siantar Jalatua Hasugian saat melayat ke rumah almarhum.
Hulman Sitorus yang berpasangan dengan Hefriansyah Noor memenangkan Pilkada Siantar pada 16 November 2016. Pasangan yang diusung Partai Demokrat ini belum ditetapkan sebagai paslon terpilih, karena hasil Pilkada digugat ke MK oleh pasangan Wesly Silalahi-Sailanto yang diusung PDIP, PKS, dan PKPI.
Pilkada Siantar seharusnya digelar pada 9 Desember 2015, bersamaan dengan pelaksanaan Pilkada serentak tahap I 2015. Pilkada di Siantar terpaksa ditunda menjadi 2016 karena gugatan pasangan Survenof Sirait-Parlin Sinaga hingga kasasi (MA), yang hasilnya penggugat kalah. (jannes silaban)