Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Mahalnya harga garam berdampak signifikan terhadap nelayan di wilayah pantai barat Sumut, meliputi Kecamatan Natal, Muara Batanggadis dan Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Mereka tidak mampu lagi untuk membelinya.
Padahal garam merupakan bahan utama bagi nelayan, sehingga banyak dari masyarakat nelayan tidak pergi melaut.
"Semenjak harga meroket mencapai 100% lebih kami tidak mampu membelinya, bahkan barangnya pun sulit diperoleh, " ujar Pahri, seorang nelayan, Sabtu (5/8/2017).
Katanya, kebutuhan akan garam dari harga sebelum naik berkisar Rp 150.000 /sak ukuran 50 kg, naik menjadi Rp 300.000, tentunya tidak akan sebanding lagi dengan hasil tangkapan ikan nantinya.
Masriadi, nelayan lainnya mengatakan, hampir 65% masyarakat di kecamatan itu berprofesi sebagai nelayan. Akibat harga garam melonjak, banyak nelayan tidak melaut.
"Untuk itu kita berharap ada solusi dari pemerintah dalam mengatasi mahalnya harga garam, sehingga aktivitas nelayan kembali normal," ujar Masriadi juga memiliki kapal penangkap ikan itu.