Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Masyarakat di pedalaman Papua kini bisa menikmati harga semen yang lebih murah. Sebelumnya, harga bahan bangunan di wilayah pegunungan Papua ini mencapai Rp 2 juta/sak atau lebih, namun kini harganya sudah bisa ditekan hingga Rp 500.000/sak.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan harga semen di wilayah pegunungan Papua yang sudah ditekan menjadi Rp 500.000 per sak jadi indikator keberhasilan dari konektivitas tol laut dan tol udara.
"Ya kita 60-70% berhasil. Yang harus dikontrol itu konsistensinya, kalau kita berada di daerah remote konsistensi itu penting. Satu barang yang sudah kita lakukan kontrol harga, tanpa lakukan organisasi yang tetap di sana sulit dapatkan konsistensi harga," jelas Budi Karya ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Menurut Budi, program semen satu harga tersebut merupakan hasil dari sinergi Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN. Dalam sepekan sekali, dilakukan evaluasi rutin agar harga-harga sejumlah barang strategis di pedalaman Papua bisa ditekan lebih rendah lagi.
"Kita akan inline harga itu kumulasi kerjasama BUMN, dan Kementerian Perhubungan. Nanti ada harga-harga turun bersama-sama, saya setiap minggu akan undang beberapa peserta dari tol laut dan peserta yang membangun Rumah Kita, agar pastikan semen, beras, gula, dan lainnya akan lebih terkontrol dan disparitas harga antara Timur dan Barat bisa lebih dikontrol lagi," jelas Budi.
Sebagai informasi, harga semen di daerah pegunungan Papua mencapai Rp 2 juta per sak. Namun, di era Presiden Joko Widodo (Jokowi), harga semen pada 7 kabupaten di wilayah pegunungan Papua turun menjadi Rp 500.000/kg. Ketujuh daerah itu adalah Kabupaten Jayawijaya, Puncak Jaya, Tolikara, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo, dan Mamberamo Tengah. dtc