Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Palas. Puluhan warga dan orangtua menyegel ruang guru SDN 0415 Desa Hutaraja Lamo, Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Rabu (16/8/2017). Mereka marah karena pihak sekolah sedikit menggelar kegiatan memeriahkan HUT Kemerdekaan RI.
Sebelum penyegelan dilakukan, warga dan orangtua sempat berbincang dengan kepala sekolah di ruang guru. Setelah itu keluar dan menyegel (menutup) ruang guru pakai paku.
Warga menyegel ruang guru sekolah, karena warga merasa tidak senang dengan kinerja kepala sekolah, yang dinilai warga tidak melibatkan partisipasi anak didik pada kegiatan HUT RI," ucap salah seorang guru.
Disebutkan sang guru, di sekolah ada alat drumband, tapi siswa tidak diikutkan kegiatan drumband.
"Lengkapnya pakaian karnaval di sekolah kita, tapi tidak ikut kegiatan sekolah dan kegiatan-kegiatan lainnya untuk menyemarakkan kegiatan HUT RI tahun ini," jelasnya.
Para guru ini juga mengaku bingung dengan kebijakan kepala sekolah. Karena tidak ada guru yang datang dan ruang guru disegel, akhirnya anak-anak didik dipulangkan.
"Daripada anak-anak kita nanti berkeliaran, makanya kita pulangkan saja. Memang, di tahun ini, hanya dua kegiatan yang kita ikuti, yaitu pramuka dan olahraga. Kegiatan yang lain tidak ada diikuti. Kepala sekolah lah yang tahun alasannya. Kami kan bawahan di sekolah ini," ujarnya.
Kepala SDN 0415 Hutaraja Lamo, Jusaini belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi. Nomor handphone miliknya aktif saat dihubungi, namun tidak diangkat.
Tokoh masyarakat Desa Hutaraja Lamo, Salahuddin Hasibuan mengungkapkan, biasanya, setiap ada kegiatan 17-an, SDN Hutaraja Lamo selalu aktif. Kenapa tahun ini tidak ada kegiatannya.
"Seharusnya kepala sekolah membicarakan dong dengan masyarakat, soal kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di sekolah, seperi kegiatan 17-an. Jangan seperti ini, minim kegiatan. Tadi pagi, kami masyarakat bersama para orang tua murid yang datang menyegel pintu sekolah ada sebanyak 30-an orang," ujarnya.
"Aksi masyarakat dan para orang tua ini sebagai peringatan kepada kepala sekolah agar kepala sekolah dapat lebih aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler sekolah, utamanya saat peringatan hari kemerdekaan 17-an. Kalau seperti ini, kita meragukan jiwa si kepala sekolah," pungkasnya.