Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com. Bagi Anda penggemar sambal andaliman, maka rumah makan khas Batak lah tempatnya. Karena bumbu yang terbuat dari bahan utama andaliman ini merupakan makanan khas tradisional Batak dan penggemarnya juga umumnya orang Batak juga.
Nah, bagaimana ya rasanya sambal andaliman buatan bukan orang Batak? Bagaimana awal kisahnya karena kegemarannya menyantap sambal andialiman sampai-sampai ia berbisnis sambal tersebut.
Koat Chamdi (56) adalah orangnya. Pria berdarah Jawa ini sudah setahun menggeluti bisnis sambal andaliman. Setidaknya per minggu ia mampu menjual antara 70 hingga 100 kg sambal andaliman.
“Saya gemar sekali makan sambal. Rasanya hambar kalau makan tidak ditemani sambal,” ungkap Koat.
Karena dirinya berdomisili di Medan, Koat pun merancang sambal andaliman. Sekitar 1 bulan, ayah 3 anak ini melakukan uji coba.
“Mulanya Saya pelajari sambal andaliman dari orang Batak. Tapi rill Batak tidak cocok karena sambal andaliman itu disajikan mentah. Ia hanya tahan beberapa jam saja,” tuturnya.
Koat pun memilih cara lain. Ia berupaya membuat sambal dengan cara simpel, produk yang tahan lama, sehat dan enak di lidah.
Bahan-bahan yang digunakan adalah andaliman, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, kemiri, teri goreng. Andaliman digiling halus hingga menyerupai bubuk dalam kondisi kering. Bahan-bahan, seperti cabai, bawang dikukus terlebih dahulu. Bahan digiling kasar, selanjutnya ditambah teri goreng. “Saya pilih teri Medan,”ungkapnya.
Teri goreng goreng dicampur ke dalam sambal. “Agar rasa sambal menjadi lebih gurih, tapi tetap ada sensasi getar khas andaliman,”tuturnya.
Selanjutnya, sambal ditumis minyak hingga mengering. Saat sudah dingin, sambal pun siap dikemas. Minyak yang digunakan untuk menumis adalah jenis minyak kelapa. Ia meyakini minyak kelapa membuat sambalnya memiliki aroma wangi dan gurih. Koat memberi jaminan, sambal andalimannya bisa tahan hingga 6 bulan.
Rasa khas sambal bermerek Sambal Andaliman Teri Medan ini adalah pedas gurih dan getirnya andaliman. Pedas karena cabai yang digunakan adalah cabai rawit gunung yang merupakan cabai rawit paling pedas di kelasnya. Koat mengemas sambal buatannya dalam kemasan yang mirip selai.
Dijadikan Oleh-oleh
Pertama kali diluncurkan, Koat aktif mempromosikan produknya ke teman-temannya. Ia juga sering membawa sambal buatannya saat acara pameran.
“Begitu dicicip, orang langsung suka. Selanjutnya beli dan mereka bawa pulang,”paparnya.
Promosi dari mulut ke mulut membuat produknya semakin diincar pembeli. Ia juga bekerja sama dengan beberapa toko yang menyediakan oleh-oleh khas Medan.