Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kapal USS John S McCain milik Amerika Serikat bertabrakan dengan kapal tanker di Selat Malaka dan 10 tentara saat ini hilang. TNI AL ikut membantu proses penyelamatan korban.
Lantamal IV bergerak cepat berkoordinasi dengan Guskamlabar dan ILO Singapura untuk perkembangan di lapangan. Saat ini KRI Cucut-886 dan KRI Parang-647 BKO Guskamlabar dan 1 Helly 409 melaksanakan bantuan pencarian korban.
"Untuk mengantisipasi adanya tumpahan minyak, Lantamal IV sudah berkoordinasi dengan instansi lingkungan hidup terkait antisipasi terhadap kemungkinan adanya tumpahan minyak, namun sampai saat ini belum ada tumpahan minyak yang terlihat di lokasi kejadian," Kadispen Lantamal IV, Mayor Laut Josdy Damopolii dalam keterangannya, Senin (21/8).
Sebelumnya diberitakan, ada 10 pelaut AS yang hilang akibat tabrakan ini. Angkatan Laut AS menyebut, insiden ini memicu korban luka dan korban hilang.
"Kapal penghancur rudal USS John S MccCain (DDG 56) terlibat tabrakan dengan kapal niaga Alnic MC, saat berlayar di perairan timur Selat Malaka dan Singapura pada 21 Agustus," demikian pernyataan Angkatan Laut AS, seperti dilansir AFP, Senin (21/8).
"Laporan awal mengindikasikan John S McCain mengalami kerusakan di bagian port side aft (bagian kiri belakang kapal)," imbuh pernyataan itu.
Saat insiden ini terjadi, kapal militer AS itu sedang berlayar ke pelabuhan Singapura dalam misi kunjungan rutin. Kapal AS ini bertabrakan dengan sebuah kapal tanker berbendera Liberia seberat 30 ribu ton, yang digunakan untuk membawa minyak dan zat kimia.
Pemicu tabrakan ini masih diselidiki. Namun usai tabrakan, kapal militer AS ini mampu berlayar dengan tenaganya sendiri menuju pelabuhan Singapura. "Besarnya kerusakan dan jumlah personel yang luka-luka masih diperiksa. Insiden ini akan diselidiki," imbuh Angkatan Laut AS. (dtc)