Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Bank Indonesia (BI) akhirnya menurunkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate dari 4,75% menjadi 4,5%. Banyak pihak berhadap penutunan suku bunga acuan juga akan diikuti penurunan suku bunga kredit perbankan.
Namun penurunan suku bunga acuan tidak bisa serta merta langsung membuat perbankan menurunkan suku bunga acuannya. Ada banyak faktor, mulai dari kondisi internal masing-masing bank, ketatnya likuiditas dan persaingan pasar.
Menurut Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Achmad Baiquni, sebelum menurunkan suku bunga kredit, perbankan pasti akan menurunkan suku bunga dana pihak ketiga (DPK) terlebih dahulu seperti suku bunga deposito yang menjadi beban perbankan. Namun ternyata itu juga tidak mudah.
"Tergantung demand and supply. Artinya kalau permintaan pada kreditnya tinggi otomatis permintaan DPK juga tinggi, itu yang menentukan suku bunga juga. Ini menjadi acuan kita, tentunya kami akan mengacu kesana, kalau ada penurunan, suku bunga dana juga akan turun," tuturnya, Rabu (23/8).
Jika likuiditas perbankan ketat, tentu perbankan juga berpikir dua kali untuk menurunkan suku bunga depositonya. Sebab dengan begitu akan sulit menjaring likuiditas.
"Ya likuiditas memang menurut saya masih bagus. Karena permintaan kredit juga enggak terlalu tinggi," imbuhnya.
Bagi BNI, menurut Baiquni juga masih melihat beberapa pertimbangan sebelum menurunkan suku bunga deposito dan akhirnya menurunkan suku bunga kredit. Salah satunya dengan melihat kondisi pasar.
"Kita akan lihat pesaingnya juga. Kalau kita turunin tapi pesaing belum mau turunin bahaya juga jadi tergantung market juga," tukasnya.
Senada dengan Baiquni, Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Iman Nugroho Soeko, juga mengatakan perlu waktu agar penurunan BI 7-days repo rate menarik turun suku bunga kredit perbankan. Bagi bank yang terlebih dahulu dilakukan untuk menurunkan biaya bunga yang harus dibayarkan.
"Jika cost of fund turun tentu diikuti dengan penurunan suku bunga kredit yang setara dengan penurunan cost of fund," tuturnya.
Sementara Direktur BRI, Haru Koesmahargyo, memandang penurunan BI 7-days repo rate akan mendorong perbankan mengalihkan dana simpanannya di BI dan menyalurkannya menjadi kredit.
"Karena return simpanan di BI turun maka bank-bank akan mengalihkan simpanan di BI ke kredit," imbuhnya.
Namun dirinya juga sepakat, bahwa perlu waktu bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit setelah adanya penurunan suku bunga acuan.
"Jadi kita hitung-hitung dulu," tukasnya. (dtf)