Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya. Pertamina Marketing Operation Region V menambah pasokan produk elpiji subsidi hingga 78% di atas kebutuhan konsumsi normal di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Hal ini untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi elpiji 3 kilogram (kg) pada Agustus 2017 khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha 1438 H.
Hal ini didasari oleh tren peningkatan kegiatan dan tradisi masyarakat saat musim keberangkatan haji hingga Lebaran Idul Adha tiba.
Area Manager Communications and Relations Jatimbalinus, Rifky Rakhman Yusuf, mengatakan dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, peningkatan konsumsi elpiji 3 kg ini disebabkan oleh tradisi masyarakat yang mengadakan pengajian, syukuran dan hajatan bagi anggota keluarganya yang pergi beribadah haji.
"Penambahan pasokan 78 persen ini kami rasa dapat mencukupi peningkatan konsumsi elpiji 3 kg yang ada, jadi masyarakat tidak perlu khawatir," tutur Rifky dalam keterangan tertulis dari Pertamina Surabaya, Jumat (25/8/2017).
Adapun dengan penambahan 78% ini maka volume elpiji 3 kg yang disalurkan Pertamina MOR V untuk wilayah Jatim, Bali, Nusa Tenggara pada Agustus 2017 ini mencapai 7,7 juta metrik ton atau sekitar 2,592 juta tabung.
Lebih lanjut, Rifky mengimbau agar masyarakat yang mampu untuk tidak menggunakan produk elpiji 3 kg ini. Karena produk subsidi ini dikhususkan untuk masyarakat kurang mampu dan usaha kecil.
"Untuk masyarakat mampu kami mengimbau agar dapat menggunakan produk elpiji non subsidi seperti produk Brightgas 5,5 kg. Selain itu, kami juga mengingatkan agar masyarakat lebih memperhatikan aspek keamanan dalam penggunaan elpiji, dengan mengikuti instruksi penggunaan yang terdapat pada tabung atau dapat menghubungi contact Pertamina di nomor 1 500 000," kata Rifky.
Sementara itu, untuk konsumsi BBM, Rifky menambahkan, tidak terdapat peningkatan konsumsi yang signifikan.
"Saat ini konsumsi BBM masih dalam kisaran normal. Untuk Agustus 2017, konsumsi Gasoline mencapai 347.252 KL dengan rata-rata konsumsi harian 17.363 KL. Sedangkan untuk konsumsi Gasoil sebesar 157.011 KL dengan rata-rata konsumsi harian 7.851 KL," jelasnya.
Namun demikian, Pertamina tetap mengantisipasi bila nantinya terdapat peningkatan konsumsi BBM. "Kami pastikan stok BBM aman, saat ini ketahanan stok BBM di wilayah MOR V masih dalam kondisi aman dengan rata-rata ketahanan sekitar 20 hari," ucap Rifky.
Ajak Konsumen Berbagi
Menjelang Idul Adha 2016, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V mengajak konsumen Pertamina untuk turut terlibat dalam Program 'MOR V Berbagi ke Sesama'. Acara digelar dari 24-29 Agustus 2017.
Selama periode program tersebut, Pertamina berkomitmen untuk mendonasikan sebagian hasil penjualan pada setiap transaksi pada beberapa produk Pertamina. Produk Pertamina antara lain untuk transaksi pembelian BBM jenis Pertamax Series (Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex), pembelian elpiji non subsidi yakni Bright Gas serta pembelian produk Pelumas Fastron dan Enduro.
"Pertamina menargetkan hasil penjualan selama program berlangsung setara dengan 7 ekor sapi kurban yang nantinya langsung akan disumbangkan ke beberapa desa binaan di sekitar wilayah MOR V saat Idul Adha 1438 H," ujar Rifky.
Rifky menjelaskan, selain merupakan bentuk syukur, program ini juga dilakukan untuk mengajak konsumen Pertamina berbagi dengan sesama dan masyarakat yang membutuhkan.
"Tidak ada yang berubah dari sisi harga yang harus dibayar oleh konsumen. Ini merupakan bentuk komitmen dari Pertamina untuk mendonasikan sebagian rupiah dari setiap transaksi penjualan. Dengan adanya program ini, kami berharap semakin banyak konsumen yang membeli produk Pertamina sehingga semakin banyak pula yang bisa kami donasikan," katanya.
Program ini berlaku untuk semua pembelian Pertamax Series di seluruh SPBU, elpiji non subsidi Bright Gas di agen dan pangkalan resmi elpiji dan pembelian Pelumas di outlet resmi di wilayah MOR V yang mencakup Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT. (dtf)