Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) siap menelusuri aliran duit terkait kelompok grup penyebar isu SARA di media sosial, Saracen.
"Biasanya kalau sudah ditangani penyidik, sudah melakukan pemeriksaan awal. Biasanya kalau dia minta itu lebih tepat sehingga kami lebih cepat menelusurinya," ujar Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin di kantor Kemenko Polhukam Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (28/8).
Penelusuran menurut Badar dapat dilakukan dengan melacak aliran uang ke satu rekening yang jadi penampung pembayaran dari para pemesan. Polri sebelumnya menyebut sindikat Saracen dibayar puluhan juta untuk menyebarkan konten SARA di media sosial.
"Kalau ada aliran transaksi ya bisa. Pasti kan dia membayar pada satu rekening, nah itu kita telusuri," imbuhnya.
Kabag Mitra Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono sebelumnya mengatakan indikasi pembagian uang itu terlihat dari proposal yang disita penyidik saat pemeriksaan. Tarif-tarif yang diajukan pelaku kepada kliennya tertera dalam proposal.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Irwan Anwar mengatakan Saracen menawarkan jasa kampanye di media sosial. Dalam proposal jasa kampanye Saracen, tertera keterangan kelompok tersebut akan mempromosikan kliennya saat ada ajang pesta demokrasi.
Soal kasus ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sindikat hoax dan kebencian SARA) di media sosial, Saracen, sebagai hal yang mengerikan. Jokowi memerintahkan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas klien yang memesan dan membiayai Saracen.
"Saya sudah perintahkan kepada Kapolri, diusut tuntas bukan hanya Saracen-nya saja, tapi siapa yang pesan siapa yang bayar, harus diusut tuntas," kata Jokowi di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (27/8). (dtc)