Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pilot identik dengan kondisi tubuh yang prima dan tak jarang terlihat memiliki bentuk badan ideal. Namun pilot tak boleh sembarang melakukan olahraga. Ada sejumlah olahraga yang tak boleh dilakukan oleh seorang pilot.
"Ada beberapa olahraga dibatasi. Pilot nggak boleh diving minimum 12 jam sebelum penerbangan berikutnya," kata Ketua 1 Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Capt Rama Noya saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.
Diving atau menyelam biasanya dilakukan orang-orang yang gemar travelling. Padahal seorang pilot bisa saja menjelajah berbagai belahan dunia yang memiliki pemandangan dalam laut indah, tapi sayangnya tak boleh diving.
"Kalau diving kan kita terima positive pressure baik melalui lubang telinga atau hidung. Sementara itu kalau di atas itu negative pressure," ulas Rama yang telah menjadi pilot sejak tahun 1996 ini.
Kadar garam di laut menyebabkan tekanan ke tubuh. Hal ini bertolak belakang saat berada di langit, ketika tekanan udara menipis, justru gas dalam tubuh menekan ke luar.
"Dengan adanya perbedaan ini akan mempengaruhi morfologi fungsi badan, fungsi telinga, fungsi hidung," kata Rama yang kini bertugas di maskapai penerbangan Lion Air ini.
Diwawancara terpisah, Direktur Operasional Garuda Indonesia Capt Triyanto Moeharsono mengungkapkan sejumlah olahraga lain yang tak boleh dilakukan pilot. Utamanya olahraga yang ekstrem.
"Jadi kita asuransi, dibilang nggak boleh terjun payung, nggak boleh ngebut motor," kata Triyanto.
Meski sebetulnya kecepatan pesawat jauh di atas motor, tapi rupanya pilot tidak boleh ngebut saat naik kendaraan darat. Pesawat juga bisa terbang tinggi, namun tetap saja seorang pilot tidak boleh terjun payung.
"Olahraga yang berisiko nggak diganti asuransi," ungkap Triyanto. (dtc)