Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bojonegoro - Proses penjaringan bakal calon bupati dan
wakil bupati di DPD II Partai Golkar Bojonegoro disorot. Pasalnya,
penjaringan tersebut tidak terbuka dan tidak sesuai mekanisme partai.
Hal ini diungkapkan Ketua Departemen Pemenangan Pemilu Jawa Timur DPP
Partai Golkar, Ridwan Hisjam, saat berbincang dengan detikcom, Kamis
(5/10/2017) malam.
Sesuai laporan yang diterima saat rapat Bapilu Golkar Jawa Timur di
Malang beberapa bulan lalu, DPD Golkar Bojonegoro hanya membawa empat
nama kandidat. Bahkan, nama-nama hasil penjaringan itu tidak melalui
mekanisme seperti rapat harian atau rapat pleno Golkar.
Dari empat nama itu, hanya ada satu dari kader Partai Golkar, yakni
Mitro'atin Ketua DPD golkar Bojonegoro. Tiga nama lainnya berasal dari
non kader partai.
"Ini jelas menyalahi prosedur PO organisasi no 6 yang sudah gamblang
diatur. Jangan asal-asalan memanajemen Partai Golkar. Golkar itu
partai modern," ujar Ridwan Hisjam.
Pada saat proses penjaringan jelas Ridwan, semestinya dilakukan secara
terbuka. Karena banyak tokoh di Bojonegoro baik itu dari kader maupun
non kader yang mempunyai potensi.
"Baru dilanjutkan pada tahapan survei dan proses selanjutnya yang
dilakukan oleh tim DPD I Jawa Timur dan DPP Partai Golkar," ujar
Ridwan.
Ridwan Hisjam yang juga wakil ketua Fraksi Golkar DPR RI ini
menegaskan, cara kerja yang dilakukan oleh DPD Golkar Bojonegoro ini
bisa berdampak pada pemilu 2019 dan merusak citra partai berlambang
pohon beringin.
"Partai bukan milik ketua, tapi milik banyak orang. Bukan milik satu
atau dua orang. Menurut saya silahkan saja proses penjaringan diulang
dan semua tokoh dijaring sesuai PO no 6. Kalau tidak ini cacat
prosedur," ungkap Ridwan.
Golkar tambah Ridwan saat ini sudah berubah sebagai partai demokratis.
Golkar sebagai partai terbuka dengan paradigma baru.
"Saya Mengimbau kepada pengurus DPD Partai Golkar Bojonegoro untuk
meluruskan ini. Jika tidak diluruskan tidak akan selamat," tegas
Ridwan. dtc