Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi siap melangkah maju dalam pertarungan pilkada Sumut. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf membandingkan Edy dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang saat itu mundur dari TNI saat ikut Pilgub DKI.
"Kan sudah ada contohnya ya. Ketika Agus Harimurti Yudhoyono nyalon kan dia harus mundur," ujar Nurhayati di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (6/10/2017).
"Tapi kalau hak orang, kan hak untuk memilih dan dipilih dilindungi undang-undang dasar bahwa setiap WNI tidak terkecuali TNI dan Polri punya hak. Tapi konsekuensi logisnya adalah mundur," lanjutnya.
Nurhayati menuturkan, bukan hanya Pangkostrad saja yang harus mundur jika ingin maju Pilkada. Namun juga kandidat yang berlatar belakang dari institusi Polri dan PNS.
"Saya kira banyak ya bukan hanya TNI, Polisi, yang lain-lain. Banyak yang mau nyagub. Saya merasa bahwa mengingatkan bagus tapi bahwa di dalam era demokrasi kita sudah sepakat untuk berdemokrasi, tinggal aturannya saja yang harus kita terapkan dengan benar," terang Nurhayati.
Seperti diketahui, Edy sudah menyatakan niatnya untuk maju di Pilgub Sumut. Dia sudah melamar ke 13 parpol untuk mendapatkan tiket maju sebagai cagub.
Dia juga sudah menyampaikan siap mundur jelang mendaftar ke KPUD nanti. Edy pun mengaku sudah izin dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal niatnya maju di Pilgub Sumut.
"Aturan dari KPU adalah mulai Januari sampai akhir Februari. Di antara itu saya akan mengundurkan diri. Saya akan mengajukan izin secara resmi," tutur Edy Rahmayadi dalam sesi wawancara khusus dengan detikcom, Selasa (22/8). (dtc)