Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Kementerian BUMN memastikan pembentukan holding BUMN tambang akan rampung tahun ini. Holding perusahaan pelat merah tambang terdiri dari PT Inalum, PT Aneka Tambang Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Bukit Asam Tbk.
Fajar Harry Sampoerna, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis Kementerian BUMN, mengatakan tinggal menunggu persetujuan Menteri Keuangan dan Presiden, sebelumnya kemudian digelar RUPS dan pembentukan anggaran dasar.
"RPP (rancangan peraturan pemerintah) kan sudah diharmonisasi. Nah, kalau sudah di Presiden ya sudah selesai. Karena untuk bikin RPP perlu harmonisasi. Harmonisasi sudah selesai, sekarang di Kemenkeu. Nanti Menteri Keuangan kirim surat pengantar ke Presiden untuk di tanda tangan. Diharapkan dikirimkan ke Presiden Oktober ini sudah selesai," kata Harry ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/10/2017).
"Kalau itu sudah beres, langkah berikutnya hari pertama kedua itu ada. Ada timeline-nya. Nanti ada pembuatan AD ART. Menteri Keuangan buat penilaiannya berapa nilai sahamnya yang akan diimbrengkan. Mulai PP sampai pembagian imbreng itu enggak lama, sebulan," tambahnya.
Menurutnya, percepatan pembentukan holding ini juga disiapkan untuk proses pengambilalihan saham PT Freeport Indonesia.
"Tujuan utamanya untuk kedaulatan tambang. Equity jadi lebih besar. Kenapa Presiden minta lebih besar, karena kita untuk bersaing dengan asing. Kalau holding belum selesai, ya Freeport tetep jalan dengan konsorsium BUMN. Kalau holdingnya udah selesai ya pakai holding," ungkap Harry.
Lanjut dia, valuasi nilai saham Freeport juga dilakukan secara paralel. Minggu ini, kata dia, akan rencananya ada pertemuan untuk membahas penilaian saham Freeport yang ada di Indonesia itu.
"Pembentukan tim valuasi sudah. Tapi kan valuasi harus bareng sama Freeport. yang jelas kita sudah kirim surat ke Freeport untuk ajak kita valuasi bersama. Due dilligent itu pekan ini. Sumber pendanaan itu macam-macam, equity, BPJS, dan level berikutnya mungkin pinjaman ke bank pemerintah," tandas Harry. dtc