Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Tol Bawen-Yogyakarta masuk sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang harus dibangun sebelum 2019. Namun hingga saat ini, tol yang membentang sepanjang 71,56 km itu masih dalam kajian studi kelayakan, utamanya terkait trase yang akan dilalui.
Berdasarkan data Buku Rencana Infrastruktur proyek Public Private Partnership (PPP) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Tahun 2017, yang dikutip detikFinance Rabu (11/10/2017), tol ini akan memiliki beberapa manfaat jika sudah terbangun nanti.
Di antaranya adalah meningkatkan kerja sama yang bisa dilakukan antara kabupaten dan kota di sekitar jalan tol Yogyakarta dan Bawen. Tol ini juga diproyeksi bisa menampung aktivitas lalu lintas yang terjadi dengan mobilitas masyarakat sekitar Yogyakarta dan Bawen.
Selain itu, kegiatan pariwisata di sekitar jalan tol Yogyakarta-Bawen juga bisa dikembangkan, lantaran kini aksesibilitas bertambah. Salah satunya adalah Candi Borobudur yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Seperti diketahui, konektivitas menjadi salah satu kunci utama agar pengembangan kawasan wisata bisa semakin optimal.
"Kementerian PUPR mendukung target untuk meningkatkan 2 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke kawasan Borobudur. Dukungannya adalah penyediaan infrastruktur seperti meningkatkan konektivitas," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengusulkan agar rencana Tol Bawen-Yogyakarta diubah menjadi jalan layang saja. Menurutnya, dari pada membangun Tol Bawen-Yogyakarta, lebih baik membangun Yogyakarta Outer Ring Road atau jalan lingkar luar Yogya saja.
Banyaknya situs-situs cagar budaya di sekitar rencana trase tol itu, kata dia bisa mengganggu keberlanjutan cagar budaya yang ada. (dtc)