Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya. Tidak ada rasa takut saat Sri Purnomo Irawan berhadapan dengan makhluk menyeramkan yang disebut Jenglot di dapur rumahnya. Padahal jaraknya cukup dekat, hanya 50 Cm.
"Tidak, tidak takut," kata Sri Purnomo Irawan, Anggota Satpol PP Kecamatan Bulak yang pertama kali mengambil jenglot di Pantai Watu-watu, Kecamatan Bulak, Surabaya.
Sri Purnomo mengungkapkan kisah yang susah dinalar akal sehat itu pada Selasa (17/10/2017) dinihari. Ia saat itu mendekati Pk 01.00 Wib usai mandi.
Begitu melewati dapur, dirinya melihat penampakan jenglot yang bentuknya sama dengan jenglot yang diamankan dari pantai di Kantor Kecamatan Bulak.
"Jaraknya hanya setengah meter, dekat sekali. Jenglot yang sama persis dengan yang sore saya ambil di pantai dalam posisi berdiri tapi diam saja," jelasnya saat dihubungi detikcom, Selasa petang.
Sri mengaku berusaha memulai komunikasi dengan jenglot yang menampakan diri di dekat kompor tersebut.
"Saya bilang kalau saya tidak bisa kasih makan, jangan ikut saya," ungkap Sri yang tinggal di Bulak Banteng ini.
Upaya komunikasi yang ditempuh Sri gagal. Jenglot tersebut, kata Sri, hanya diam saja. Setelah itu, makhluk misterius itu menghilang.
"Berlangsung sekitar satu menit, terus hilang," katanya.
Ia tidak mengetahui mengapa dirinya yang didatangi jenglot tersebut. "Tidak tahu kenapa," katanya.
Jenglot dibuang pemiliknya di Pantai Watu-watu pada Senin (16/10) sore. Pengunjung pantai yang melihat dan ketakutan melaporkan ke Satpol.
Pihak Kecamatan Bulak berencana akan membuang jenglot ke laut jika dalam waktu seminggu ke depan tidak ada sesorang yang mengaku pemilik mengambilnya.
Benda yang menyerupai mahluk menyeramkan itu memiliki dua taring serta kuku panjang pada kedua tangan dan kakinya. Tak hanya itu, rambut panjang sepaha berwarna emas kecoklatan.
Jika dipegang, terlihat seperti ada daging di balik kulit kering berwarna coklat tua dan sebagian seperti terbakar. Jenglot yang diamankan Sri dan rekan-rekannya itu disimpan di Kantor Kecamatan Bulak. (dtc)