Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Sejumlah peserta ujian CPNS kedapatan membawa jimat. Perbuatan nyeleneh itu dilakukan agar bisa lulus tes dengan mudah. Perbuatan membawa jimat itu banyak ditemukan saat pelaksanaan tes kompetensi dasar (TKD) secara computer assisted test (CAT).
Awan, salah seorang pedagang jimat di Pasar Jakarta Germ Center (JGC), Jatinegara, Jakarta Timur, mengungkapkan jimat lumrahnya berfungsi sebagai media perantara saja. Soal faktor keberhasilan lulus CPNS dengan jimat, menurutnya, lebih karena sugesti dari azimat itu sendiri.
"Lulus tes kan lebih karena dia belajar kan, tapi banyak orang pakai jimat itu bisa membantu dari sisi sugesti. Bisa lebih percaya diri, jadi jimat ini jadi perantara saja, kalau sugesti kuat ya bisa membantu," kata Awan, Rabu (18/10).
Menurutnya, dirinya juga mengetahui soal penggunaan jimat yang marak oleh para peserta tes calon abdi negara. Soal peredaran jimat yang digunakan CPNS, bisa saja didapat dari paranormal yang dipercaya peserta ujian.
"Kita enggak tahu itu buat CPNS apa enggak. Kan kita enggak tahu beli jimat buat apa," tukas Awan.
Diungkapkannya, sebagai penjual jimat, dirinya sendiri mengaku tak begitu mengetahui fungsi dari jimat yang dijualnya. Justru, para pembeli yang rata-rata paranormal yang lebih paham khasiat dari jimat-jimat di pasaran.
"Yang beli jimat itu ya rata-rata paranormal, mereka yang lebih tahu fungsinya buat apa, dan tergantung mereka buat apa. Jadi kita kan kayak jual bahan jimat saja. Tapi rata-rata yang beli ya buat tolak bala sama penglaris," terang Awan.
Harga jimat cukup bervariasi, yang termurah yakni jenis wafak kecil yang menyerupai dompet yang dibanderol Rp 10.000. Kemudian wafak kulit Rp 15.000, jimat kulit panjang Rp 25.000, Istambul atau Alquran kecil seharga Rp 20.000.
Dia mencontohkan, jimat bernama dompet wafak yang terbuat kulit binatang dijualnya seharga Rp 35.000, ukurannya hampir serupa dengan dompet pria, dengan warna kusam kecoklatan. Sebuah aksara Arab tanpa kharakat atau Arab Gundul tertera di kedua sisinya.
Awan menuturkan, di dalam jimat-jimat tersebut, berisi kertas bertuliskan Arab Gundul yang biasa disebut dengan Rajah. Isi dari Rajah inilah yang dipercaya bisa memuluskan banyak usaha. Barang-barang dagangannya tersebut diambilnya dari sejumlah daerah di Jawa Tengah.
"Di dalamnya isinya kertas tulisan Arab," tandas Awan. (dtf)