Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku pernah mempertanyakan imbas proyek reklamasi terhadap warga. Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut nasib nelayan dijamin baik.
"Kita hitung dengan baik. Kalau masalah nelayan betul kita perhatikan, jangan sampai nelayan dirugikan. Itu dijamin pasti baik," ujar Luhut kepada wartawan di kantor Staf Presiden, Jl Veteran III, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2017).
Soal pertemuan yang dibatalkan Sandiaga, Luhut tak mau berkomentar. Dia hanya menegaskan siap berdiskusi membahas proyek reklamasi.
"Jalan kita terbuka, siapa saja mau datang nggak ada masalah. Satu negara kok," sebutnya.
Luhut kembali menjelaskan pencabutan aturan penghentian sementara (moratorium) reklamasi dilakukan guna menindaklanjuti pencabutan sanksi terhadap pengembang. Pencabutan moratorium reklamasi dituangkan dalam surat keputusan menteri tertanggal 5 Oktober 2017.
"Dari kami tidak ada alasan untuk tidak diteruskan karena kajian-kajian teknisnya semua sudah dilakukan dan saya sebagai Menko Maritim sudah mencabut aturan yang dikeluarkan oleh pendahulu saya tanggal 5 Oktober kemarin. Itu permintaan dari Gubernur DKI juga," sambung dia.
Sandiaga sebelumnya mengaku pernah bertemu Luhut guna membahas proyek reklamasi. Dalam pertemuan, Sandiaga mengaku hanya menegaskan soal keterbukaan terkait proyek reklamasi.
Soal reklamasi, Sandiaga mengaku belum mendapat jawaban pasti mengenai hasil kajian soal penciptaan lapangan pekerjaan. Selain itu, Sandiaga menyoroti pendidikan anak-anak warga yang terdampak proyek reklamasi.
"Saya tanya satu hal saja belum ada jawaban yang pasti, lapangan kerja berapa yang diciptakan di sana. Lapangan kerja model apa yang diciptakan, kajiannya belum ada," sambungnya. (dtc)