Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Partai Golkar sebagai partai pengusung bakal calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memiliki pendapat tentang calon pasangannya. Partai Golkar menilai Bupati Trenggalek, Emil Dardak berpeluang besar mendampingi Khofifah.
"Saya kira kalau dilihat dari peta, kan Azwar (wakil dari Saifullah Yusuf) ini bupati termuda yah, yang cukup punya nama. Mungkin Emil cukup punya peluang untuk dipasangkan dengan Bu Khofifah," ucap Ketua DPP Partai Golkar Yahya Zaini, kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (18/10/2017).
Menurut Golkar, Emil mewakili daerah Matraman di Jawa Timur. Hal ini bisa mendulang suara karena pasangan dari Saifullah Yusuf dan Azwar Anas berasal dari Pantura atau Tapal Kuda dan Nahdiyin.
"Golkar merekomendasikan supaya dari daerah Matraman. Satu (Khofifah) Pantura yang mayoritas pendukung Nahdiyin. Selatan dan barat masyarakat yang nasionalis. Kalau digabung ini sangat ideal," kaya Yahya.
Selain nama Emil, ada dua nama lain yang dipertimgangkan. "Saya dengar Golkar akan mempertimbangkan antara lain mantan Bupati Ngawi Pak Harsono, ada bupati Ponorogo (Ipong Muchlissoni), dan Emil Dardak yang sekarang bupati Trenggalek," ucap Yahya.
Dilihat dari nama yang muncul, kemunginan besar Partai Golkar tidak akan mengusung kadernya. Kader Golkar yang dianggap mumpuni memiliki kesamaan dengan Khofifah.
"Karena Golkar punya kader sendiri misalnya Bupati Gresik (Sambari Halim Radianto) tapi dalam konteks konstalasi politik Jatim tidak terlalu ideal untuk dipasangkan dengan Bu Khofifah karena daerahnya mirip sama, mewakili Tapal Kuda," kata Yahya.
Sementara itu, Tim 17 akan menggelar pertemuan di Surabaya 19 Oktober nanti. Pertemuan itu akan membahas nama-nama kandidat untuk pasangan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018.
"Tim 17 belum terbentuk, tidak ada pengukuhan, nanti saat bertemu 17 orang, rencana tanggal 19 Oktober di Surabaya, tempat dan jamnya belum ditentukan," kata KH Asep Saifudin Chalim, salah satu peserta rapat di Ponpes Tebuireng Jombang kepada detikcom di kediaman pribadinya, Selasa (17/10).
Pembentukan tim 17 ini berawal dari pertemuan Khofifah dengan 300 kiai di Ponpes Tebuireng, Jombang, beberapa hari lalu. Awalnya, tim itu bernama tim 9 namun diganti menjadi tim 17. (dtc)