Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Liverpool - Juergen Klopp sadar betul lini belakang jadi
masalah yang akut untuk Liverpool. Pembenahan harus segera dilakukan
jika Liverpool masih ingin finis empat besar.
Lini pertahanan Liverpool kembali disorot setelah mereka kalah 1-4
dari Tottenham Hotspur di Stadion Wembley, Minggu (22/10/2017) malam
WIB kemarin. Secara keseluruhan, Liverpool sudah kebobolan 16 gol
dalam sembilan pertandingan Premier League sejauh ini.
Penampilan Dejan Lovren dan Simon Mignolet mendapat kritik paling
tajam dalam kekalahan di Wembley. Lovren dinilai bertanggung jawab
atas dua gol pertama Spurs, sementara Mignolet gagal mengantisipasi
tendangan bebas Christian Eriksen yang berujung pada gol kedua Harry
Kane.
Kekalahan ini membuat Liverpool kian melorot ke posisi sembilan dengan
13 poin. The Reds berjarak tiga poin dari zona empat besar.
Permasalahan di lini belakang memang bukan hal baru untuk Liverpool.
Ada catatan yang menunjukkan bahwa kesalahan individu serta
ketidakmampuan dalam mengantisipasi situasi bola mati menjadi penyakit
utama di barisan pertahanan Liverpool dalam beberapa musim terakhir.
Jika masalah ini tak segera dibenahi, Liverpool akan kian tercecer dan
kembali finis di zona Liga Champions akan jadi pekerjaan yang amat
berat.
Klopp meyakini Liverpool punya kualitas di lini belakang untuk finis
di zona Liga Champions. Tapi manajer asal Jerman itu tahu ini bukan
saat yang tepat untuk bicara soal empat besar. Liverpool harus bisa
lebih dulu membuktikan pembenahan di lini belakangnya.
"Ya, tapi saya benar-benar tidak harus bicara soal empat besar hari
ini. Kami ada di posisi kesembilan dan kami punya statistik terburuk
sejak 1964, saya tidak bisa percaya. Inilah posisi kami, jadi kami
pantas mendapatkannya," Klopp mengatakan seperti dilansir situs resmi
klub.
"Kualitas jelas merupakan campuran potensi, sikap, mental, dan
semuanya dan kami tidak menunjukkannya secara konsisten, itulah
kenyataannya. Saya tidak akan pernah menyerah untuk memperbaikinya."
"Kadang kesalahan yang paling jelas adalah yang paling mudah untuk
diperbaiki, tapi jelas ini bukan waktunya untuk bilang, 'Ya, kami akan
memperbaikinya'. Kami harus membuktikan kami akan memperbaikinya,"
katanya.dtc