Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara soal usulan pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) teror air keras ke Novel Baswedan. Menurut JK, wacana itu tergantung situasi saat ini.
"Ya tidak semua harus TGPF, tergantung pandangan. Kalau Polri sudah masih optimis bisa dan kita mendorong bisa, tidak perlu," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2017).
Meski begitu, JK mewanti-wanti Polri terkait pernyataan soal TGPF tak diperlukan. Pernyataan itu, menurut JK, harus dibarengi keseriusan dalam mengusut kasus.
"Tapi tidak bisa hanya dengan tidak perlu, harus serius dan saya yakin polisi akan serius," kata JK.
Terlepas dari itu, JK tetap berharap kasus itu segera terungkap. "Kita tetap puji keseriusan polisi, mudah-mudahan tidak dalam waktu lama bisa diungkap," kata JK.
Dorongan terkait TGPF itu muncul dari Novel dan keluarganya serta para aktivis antikorupsi hingga para mantan pimpinan KPK. Wacana TGPF muncul karena Novel merasa tidak percaya kasus itu bisa selesai di tangan polisi.
Novel mengalami teror penyiraman air keras pada 11 April 2017 setelah menunaikan salat subuh di masjid dekat kediamannya. Sejak saat itu, Novel berada di Singapura untuk menjalani perawatan terhadap kedua matanya yang terluka akibat air keras. (dtc)