Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jayapura - Pesawat perintis milik maskapai D'Monim Air PK-HVM mendarat darurat di Bandara Douw Aturure, Nabire, Papua, akibat terjadi pecah ban dan badan pesawat sebelah kanan sobek.
Kerusakan pesawat D'Monim itu terjadi karena dihadang warga di Kampung Fawi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, saat hendak terbang (take off), Rabu (8/11/2017) sekitar pukul 10.00 WIT.
Pesawat yang dipiloti Kapten Kastha, kopilot Widy, dan 2 kru pesawat dengan membawa 14 penumpang itu berhasil terbang, namun ban kanan pesawat pecah serta robek di bodi sepanjang 2 meter akibat menabrak sepeda motor yang ditaruh warga di landasan.
Akhirnya, pada pukul 11.18 WIT, pesawat mendarat di Bandara Douw Aturure kira-kira 300 meter dari ujung landasan arah laut karena ban pesawat pecah dan terjadi kebocoran tangki avtur yang menetes ke aspal landasan.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun penerbangan di Bandara Douw Aturure sempat dihentikan selama kurang-lebih tiga jam lantaran bahan bakar pesawat, yakni avtur, tumpah ke apron bandara.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal membenarkan adanya insiden penghadangan di lapangan terbang Fawi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, oleh warga setempat.
"Lapter itu dipalang oleh warga dengan menggunakan sepeda motor roda tiga. Informasinya, pemalangan itu terjadi lantaran pilotnya tidak mau mengangkut penumpang yang jumlahnya lebih dari perjanjian mereka 7 orang, namun saat di lapangan berubah menjadi 14 orang," ungkap Kamal.
Kendati dipalang warga, pesawat memaksa terbang hingga mengakibatkan bagian bawah pesawat menabrak motor yang sudah ditempatkan warga di landasan pacu. Pesawat berhasil terbang dengan baik, namun harus mendarat darurat di Bandara Douw Aturure, Kabupaten Nabire, karena keadaan ban pecah dan minyak avtur bocor.
Sementara itu, Kapolres Nabire AKBP Sony Sanjaya menjelaskan pesawat D'Monim berhasil mendarat darurat dengan ban pecah. Pesawat yang membawa 14 penumpang, termasuk 3 bayi, itu berhasil mendarat dan seluruh penumpang dievakuasi dalam kondisi selamat.
"Selama 1 jam penerbangan dari Fawi, Puncak Jaya, menuju Nabire kondisi pesawat dalam keadaan ban pecah dan bodi pesawat dalam kondisi sobek. Waktu mendarat berhenti di ujung landasan 300 meter dengan kondisi avtur bocor, beruntung semua selamat," katanya. dtc