Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerima gelar Doktor Honoris Causa (DR HC) dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Gelar itu diberikan dalam bidang Manajemen dan Konservasi Sumber Daya Kelautan.
Dalam pidato ilmiahnya di depan civitas akademika ITS dan tamu undangan, Susi menyampaikan tentang mempertahankan keberlanjutan peningkatan produktifitas sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia.
"Besarnya potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki Indonesia tentu perlu dimanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran rakyat," ujar Susi dalam pidatonya, Jumat (10/11).
Menurut Susi, tantangan paling besar yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan selama ini adalah masih tingginya praktik kejahatan perikanan Illegal, Unreported, dan Unregulated Fishing (IUU fishing). Untuk itu, salah satu pilar yang ditekankan Susi yakni Sustainability
"Penting untuk memastikan kekayaan laut Indonesia tidak habis hanya oleh satu generasi saja. Sesuai visi 'Laut Masa Depan Bangsa', laut harus mampu menopang pembangunan nasional dan meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia di masa sekarang maupun masa mendatang," ujar Susi.
Lebih lanjut, Susi menambahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sangat serius untuk menata kembali pengelolaan perikanan dengan tujuan agar kelestarian sumber daya ikan dapat terwujud dan keberlanjutan usaha perikanan dapat semakin terjamin, yang tujuan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Susi juga menyampaikan beberapa prestasi yang telah diraih sebagai bentuk komitmen KKP, salah satunya adalah pulihnya kesehatan stok sumber daya ikan Indonesia.
"Kebijakan pemberantasan IUU fishing yang dilakukan secara konsisten dalam tiga tahun terakhir ini telah membawa berbagai dampak positif bagi keberlanjutan sumber daya ikan," lanjut Susi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh KKP, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, Institut Pertanian Bogor, University of Hawaii, dan University of California Santa Barbara (UCSB) pada tahun 2016, kebijakan pemberantasan IUU fishing pada pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menurunkan eksploitasi di laut setidaknya sebesar 30-35%.
Namun, Susi mengatakan hal tersebut tentu bukan tugas dirinya saja, melainkan seluruh pihak.
"Kita berharap dengan kedaulatan yang kita jaga, kita pastikan sumber daya ikan kita tidak dicuri dan dirusak," pungkasnya.
Gelar Doktor Honoris Causa ini adalah yang kedua kalinya diterima Susi. Sebelumnya Susi mendapat gelar tersebut dari Universitas Diponegoro dalam bidang kebijakan, pembangunan, kelautan, dan perikanan. (dtc)