Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Harga jual beras di tingkat kilang penggilingan padi di Kabupaten Langkat berkisar Rp 9.600 per kilogram (kg) atau naik dari sebelumnya berkisar antara Rp 9.200 - Rp 9.300 per kg.Kenaikan harga beras ini menurut pengusaha kilang padi Lestari, Wasno, di Desa Pasar 6 Kuala Mencirim, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, disebabkan minimnya stok gabah di tingkat petani.
"Saat inikan kebanyakan petani di Sumatera Utara (Sumut) sedang memasuki musim tanam, gabah ya tidak ada. Memang ada beberapa daerah yang mulai panen seperti di Langkat tetapi jumlahnya kan tidak banyak," kata Wasno yang dihubungi lewat telepon, Selasa (14/11/2017).
Menurut Wasno, akibat menipisnya stok gabah (karena tidak musim panen) membuat harga gabah di tingkat petani juga naik.Saat ini harga gabah di tingkat petani mencapai antara Rp 4.400 - Rp 4.500 per kg atau naik dari harga sebelumnya yang hanya berkisar Rp 4.200 per kg.
"Karena pengambilan kita naik dari petani maka harga jual beras kita pun ikut naik," kata Wasno lagi.
Tingginya harga beras ini, menurut Wasno, akan bertahan sampai Januari 2018. Di mana sejumlah petani di Sumut sudah memasuki musim panen.
Di pasar tradisional di Kota Medan, kenaikan harga beras sudah terjadi sejak dua minggu lalu. Saat ini harga beras medium seperti Cap Mangga sudah mencapai Rp 102.000 per karung ukuran 10 kg.
"Sebelumnya kami menjual beras Cap Mangga hanya Rp 98.000 per karung. Begitu juga dengan beras Cap Rantang naik jadi Rp 106.000 per karung dari sebelumnya hanya Rp 102.000 per karung," kata D Damanik, grosir beras di Pasar Setia Budi, Tanjungrejo, Medan.
Menurut Damanik, kenaikan harga beras ini akan berlangsung sampai Januari tahun depan. "Lagi tidak musim panen, jadi harga gabah naik. Itu alasan yang kami peroleh dari pemasok beras kami," kata dia.