Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan memastikan, pada 2018 akan menjadi awalan inklusi kesadaran pajak menjadi pelajaran di perguruan tinggi nasional yang masuk sebagai mata kuliah wajib umum (MKWU).
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak, Hestu Yoga Saksama mengatakan, kesadaran pajak masuk sebagai mata kuliah di perguruan tinggi agar menjadi bekal ketika para mahasiswa lulus.
Di mana, pada saat lulus sudah mengetahui mengenai pajak apa saja yang harus dibayarkan ketika memiliki penghasilan, baik sebagai pekerja maupun sebagai pelaku usaha.
"Pada kesempatan ini, DJP harus teriak kepada dunia pendidikan, gambarannya banyak yang enggak patuh dari ratusan juta penduduk Indonesia," kata Hestu di Auditorium Cakti Buddhi Bhakti, Gedung Marie Muhammad Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Senin (27/11).
Hestu menyebutkan, pelajaran mengenai sadar akan pajak hanya di dapat oleh para mahasiwa yang mengambil jurusan ekonomi, tetapi tidak didapat oleh para pelajar yang mengambil jurusan lain.
"Ada problem yang mendasar, intinya adalah kesadaran pajak itu haru ditumbuhkan ketika manusia itu ada di usia dini," jelas dia.
"Saya dari UGM jurusan akuntansi pasti saya dapat, kalau yang kedokteran, teknik, IT, belum tersentuh pendidikan kesadaran pajak, jadi tidak sadar pajak, kalau pegawai ini fine saja karena dipotong, dan kalau yang pengusaha? Ini fakta," tambah dia.
Saat ini, Ditjen Pajak telah bekerja sama dengan Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi terkait dengan program inklusi kesadaran pajak yang akan menjadi mata kuliah di 2018.
Tidak hanya itu, agenda sadar pajak ini juga telah disusun dalam roadmap jangka panjang yang terhitung sampai dengan 2045. Di mana, budaya yang bangga tidak membayar pajak dapat dihilangkan sepenuhnya.
"Kita coba membuat suatu roadmap panjang, ada budaya malu kalau enggak bayar pajak, kalau sekarang yang terjadi gw bangga enggak bayar pajak, ini kejadian yang kaya gitu, tapi jangan sampai orang pajak tahu, inikan enggak benar, kita harus balik ini," papar dia.
Oleh karena itu, Hestu berharap seluruh rektor hingga dosen mampu mengkomunikasikan kesadaran pajak kepada para mahasiswanya dengan baik.
"Ini yang kita titip hayo sampaikan kepada mahasiswa kita, tolong ubah mindset-nya, jangan lagi pajak itu apa sih, dan ubah dia sampai mereka katakan pajak itu penting, dan itu yang membuat negara kita maju. 2017 kemarin sudah ada SE, bahwa ada pengutamaan, ada untuk mengajarkan itu, jadi para dosen bagaimana membuat mereka paham, dan ini akan bergulir terus," tukas dia.(dtf)