Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Para pemenang Nobel dan miliarder berkumpul pada minggu ini untuk mengkritisi bitcoin, yaitu mata uang digital yang mampu menembus rekor penjualan hingga US$ 11.000 atau senilai Rp 148,8 juta (kurs Rp 13.533/US$).
Pemenang Nobel bidang ekonomi, Joseph Stiglitz mengatakan bahwa bitcoin 'seharusnya dilarang'. "Bitcoin sukses hanya karena potensi dari penghindaran saja. Itu tidak berfungsi secara nasional," katanya seperti dilansir dari CNNMoney, Minggu (3/12/2017).
Kemudian, Robert Shiller, penangkan nobel bidang ekonomi lainnya, mengatakan bahwa mata uang tersebut mampu menarik beberapa investor hanya karena memiliki sikap 'anti-pemerintah dan anti regulasi'.
"Ini sebuah kisah yang indah. Jika hanya itu benar," kata Shiller dalam konferensi di Lithuania.
CEO Goldman Sachs, Lloyd Blankfein mengatakan bahwa mata uang tersebut berfungsi sebagai 'sarana untuk melakukan penipuan'. Investor miliarder Carl Icahn mengungkapkan pada CNBC bahwa ada kemungkinan pasar Bitcoin menuju bubble.
Mata uang digital sebelumnya telah menarik ejekan dari bos JPMorgan, Jamie Dimon yang menyebut bitcoin sebagai 'penipuan' yang 'akhirnya meledak'. Warren Buffett memperingatkan, bahwa mata uang virtual tersebut sebagai 'bubble yang nyata'.
Sebelumnya, mata uang virtual yang bernilai Rp 148,8 juta untuk pertama kalinya pada hari Rabu, melewati batas dan meningkat lebih dari 1.000% sejak awal tahun.
Beberapa ahli, mengatakan bahwa kenaikan nilai bitcoin dalam beberapa pekan terakhir didorong oleh harapan dari investor besar, seperti hedge fund dan manajer aset yang sanggup untuk memulai investasi dalam mata uang digital.CME Group, yang dimiliki oleh Chicago Mercantile Exchange, mengatakan bahwa mereka akan mencantumkan produk kontrak berjangka bitcoin pada pertengahan Desember. Sementara itu, Nasdaq, berencana meluncurkan Bitcoin jenis baru pada tahun depan. Bedanya dengan Bitcoin, produk tersebut memungkinkan trader untuk mengambil risiko pada harga aset masa depan seperti mata uang dan logam. (dtc)