Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Medan. Festival Danau Toba 2017 (FDT) resmi digelar, Rabu (6/12/2017) hingga Sabtu (9/12/2017). Seremonial pembukaannya akan dilakukan hari ini oleh Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di awasan wisata Sipinsur dengan view Danau Toba, di Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.
Oleh Panitia Penyelenggara, sedemikian rupa mulai hari pertama hingga penutupan serangkaian acara telah ditentukan. Hingga larut, sedari pagi acara akan sambung-menyambung. Aneka hiburan berupa pentas budaya dan kesenian, dipadu dengan aneka perlombaan atau pertandingan.
Beberapa hari lalu melalui konferensi pers di kantor Gubernur Sumut, Sekretaris Panitia FDT Unggul Sitanggang bersama Kepala Dinas Pariwisata Sumut Elisa Marbun telah memaparkan satu-per satu agenda perhelatan festival tahunan tersebut dengan detail. Menyebut beberapa di antaranya adalah lari lintas alam 9,2km, perlombaan dragon boat (solu bolon) dan pertandingan renang sejauh 20 0m di perairan Danau Toba.
Sesungguhnya masih terdapat satu lagi agenda yang sudah sejak jauh hari dipersiapkan guna diselenggarakan di FDT kali ini. Geobike Caldera Toba, demikian namanya. Seperti namanya, Geobike adalah menyusuri jalan-jalan atau lintasan menuju Danau Toba dengan mengayuh sepeda. Dimulai dari satu titik start di sebuah kabupaten, seperti Humbang Hasundutan atau Tobasa, selanjutnya menuju Pulau Samosir.
Adalah sekelompok pegiat kebudayaan dan parawisata dari lembaga bernama Rumah Karya Indonesia (RKI) yang mulanya menggagas Geobike Caldera Toba. Dimulai sejak 2015. RKI dalam penyelenggaraannya dibantu Jendela Toba, sebuah lembaga nirlaba yang sejak lama memberi perhatian besar bagi pengembangan Danau Toba sebagai destinasi wisata.
Menjelaskan kepada medanbisnisdaily.com (6/12), Karmel Simatupang dari Jendela Toba menyebutkan, sesungguhnya sudah ada kesepakatan antara pihak mereka bersama RKI dengan Elisa Marbun bahwa tahun ini Geobike Caldera Toba akan menjadi salah satu even yang akan ditampilkan.
Kata Karmel, Elisa sudah menjanjikan akan membantu pendanaan Geobike sebesar Rp 150 juta. Sebagaimana sebelumnya, Geobike memang selalu memperoleh bantuan pembiayaan oleh Dinas Pariwisata Sumut.
Guna mempersiapkan penyelengaraannya menjadi sebaik mungkin, RKI sudah melaksanakan pra-pelaksanaan Geobike bulan April lalu. Sesempurna mungkin dirancang perbaikan-perbaikan dari rangkaian acara yang telah dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya. Di titik-titik perhentian rombongan pesepeda, dirancang kegiatan yang kelak akan dijalankan dengan melibatkan pemerintah serta mesyarakat setempat.
“Kami memastikan seribu orang pesepeda dari berbagai wilayah di Indonesia, tak hanya dari Sumut, akan terlibat di event Geobike,” kata Karmel.
Namun sayangnya, entah karena alasan apa, Elisa membatalkan janjinya membantu pembiayaan penyelenggaraan Geobike. Maka sia-sialah semua persiapan yang telah dilakukan RKI dan Jendela Toba.
“Kalau menurut Kadis, alasannya dana tidak mencukupi. Makanya pelaksanaan Geobike yang sudah disepakati tidak jadi dilaksanakan. Dia malah bilang kepada kami, terserah kalau mau mengadukan masalah ini ke Gubernur,” kata pegiat Jendela Toba lainnya, Mangaliat Simarmata.
Mangaliat sangat menyayangkan sikap Elisa tersebut. Belajar dari dua kali penyelenggaraan sebelumnya, dia meyakini akan kian banyak wisatawan yang berniat datang ke Danau Toba turut serta dalam acara Geobike.
Melalui sambungan telepon dan pesan singkat, medanbisnisdaily.com sudah mempertanyakan perihal pembatalan penyelenggaraan Geobike ini kepada Elisa. Namun hingga hari ini belum mendapatkan jawaban.