Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Madiun. Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun bergerak cepat menanggapi viralnya Tugu Demokrasi yang mirip tangga freemasonry. Kini, tugu yang belum sekesai dibangun itu telah ditutupi terpal.
Bangunan yang sebelumnya viral tersebut kini tak terlihat oleh pengendara dari jalan Raya Panglima Sudirman, Caruban tersebut. Sebelumnya, bangunan setinggi 5,3 meter itu sangat tampat jelas terlihat karena hanya berjarak 2 meter dari jalan.
"Ini ditutup sesuai perintah orang kantor dewan. Nggak tahu kenapa, pokoknya saya hanya menerima perintah, suruh menutup gitu," kata salah satu pekerja kepada detikcom, Jumat (8/12/2017).
Penutupan bangunan itu dilakukan dengan memasang scaffolding di depan tugu. Scaffolding dipasang hingga setinggi tugu. Kemudian, pada scaffolding dipasang terpal berwarna biru. Ada tiga terpal besar yang terpasang.
Terpal itulah yang menutupi pandangan pengguna jalan sehingga tak bisa melihat tugu itu lagi. Pada terpal tersebut, ada dua lembar selembar kertas dengan tulisan huruf kapital, BANGUNAN INI MASIH DALAM PERBAIKAN.
"Kami benahi dengan desain baru setelah viral kemarin itu. Kami ubah jalan di tengah, kami modif tidak lengkung tapi lancip nanti jalannya," kata pelaksana proyek Wiwin Triono.Bangunan Tugu Demokrasi di DPRD Kabupaten Madiun tersebut viral karena bentuknya menyerupai tangga freemasonry. Banyak yang mempersoalkannya. Ansor Kabupaten Madiun meminta tugu yang pembangunannya berbiaya Rp 1 miliar itu agar dirobohkan. (dtc)